Thursday, July 7, 2011

Inilah Alasan Anak Harus Stop Main Facebook


Demam jejaring sosial Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa saja. Tak jarang kita jumpai, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun sudah sangat paham dalam menggunakan situs pertemanan di dunia maya tersebut.

Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra. Rose Mini, M.Si mengaku prihatin. Ia menilai Facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer tersebut.

"Facebook bukan konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook itu harus 17 tahun ke atas," tegas wanita yang akrab di panggil Bunda Romi, saat ditemui dalam seminar, 'Aku Anak Sehat' di Jakarta Kamis, (5/4/2011).

Dia juga menyayangkan, banyak para orang tua yang justru membuat akun Facebook untuk anak mereka. "Saya heran kenapa orang tua ijinin. Sebenarnya nggak pake Facebook bisa hidup kok," lanjutnya.

Menurut Rose, seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana caranya berteman dalam bentuk nyata. Bukannya malah berteman dalam dunia maya.

"Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan teman, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata, nggak bisa dalam dunia maya," tambahnya.

Bunda Romi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa dirinya melarang anak-anak menggunakan Facebook adalah karena kondisi jiwa anak yang belum stabil terutama dalam mengontrol statment (pernyataan).

Dalam Facebook, setiap ungkapan baik berupa status atau pun pesan dapat disampaikan melalui teks atau pun gambar secara bebas, sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar atau pun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak.

"Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati lalu mengadu ke orang tuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang, tapi orangtua sama orang tua," jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas tinggi negeri di Jakarta tersebut.

Lebih lanjut, Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, dia mengimbau agar anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun untuk tidak menggunakan fasilitas jejaring sosial.


No comments:

Post a Comment