Saturday, January 1, 2011

Kesesatan Agama Yahudi & Nasrani Menurut Islam


Islam sebagai agama yang sempurna telah membimbing umatnya agar pandai-pandai memposisikan sikap lemah lembut dan tegas sesuai dengan tempat dan keadaannya.

Sebuah prinsip yang sebenarnya terkait erat dengan kadar keimaman, ilmu dan keadilan seorang muslim. Sikap lemah-lembut tanpa ketegasan adalah kelemahan iman.

Sebaliknya ketegasan tanpa kelemah-lembutan merupakan sebuah kebodohan. Demikian pula, bila salah dalam menempatkan salah satu dari kedua sikap tersebut maka ini tak lain adalah kezaliman.

Ternyata Al Qur’an dan As Sunnah –sebagai landasan pijak agama ini– menjadi saksi abadi atas bimbingan tersebut. Tak mengherankan, karena keduanya tidak lain adalah wahyu dari Dzat yang Maha Mengetahui segala apa yang ada di alam semesta ini.

Terlebih bimbingan Islam terhadap penganutnya dalam menghadapi musuh bebuyutan mereka, Yahudi dan Nashrani, yang selalu berpegang teguh dengan kebatilan dan makar yang keji. Oleh karena itu, sudah saatnya umat ini mengetahui prinsip apakah yang harus diyakini didalam menyikapi mereka sehingga terselamatkan dari segala kehinaan dan keterpurukan?

Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani

1. Islam dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir. Allah Ta"ala berfirman :
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih bin Maryam”. (Al Maidah: 17 dan 72).

Di ayat lainnya, Allah juga berfirman :
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang menyatakan: “Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga (keyakinan trinitas)”. (Al Maidah: 73).

Tentang Yahudi, Allah menyatakan kekafiran mereka dengan firman-Nya :
“Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengatakan: “Hati kami telah tertutup” –sampai pada ucapan Allah– “Dan bagi orang-orang kafir itu adzab yang menghinakan”. ( Al Baqarah: 88-90).

2. Yahudi dan Nashrani adalah kaum yang telah dilaknat Allah Ta"ala.
Hal ini ditandaskan sendiri oleh Allah Ta"ala dalam firman-Nya :
“Telah dilaknat Allah orang-orang kafir dari Bani Israil (Yahudi dan Nashrani) melalui lisan Nabi Daud dan Isa bin Maryam”. (Al Maidah: 78).

Rasulullah Shallallahu "alaihi wassalam bersabda:
“Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashrani”. (Muttafaqun ‘alaihi).

3. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai, dan Nashrani adalah orang-orang yang disesatkan Allah Ta"ala.
Rasulullah Shallallahu "alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah sedangkan Nashrani adalah kaum yang tersesat”. (H.R Tirmidzi dengan sanad shahih).

4. Yahudi dan Nashrani telah mengubah-ubah keaslian kitab suci mereka (Taurat dan Injil) dalam rangka mengikuti hawa nafsu mereka. Allah Ta"ala berfirman :
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri (karangan mereka) lalu berkata: “Ini datang dari Allah” dengan maksud untuk memperoleh keuntungan (dunia) yang sedikit”. (Al Baqarah: 79).

Kalaupun seandainya mereka tidak melakukan perbuatan jahat ini, mereka tetap diperintah untuk mengikuti Al Qur’an atau Nabi Shalllahu "alaihi wassalam.
Allah berfirman :
“Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (Al A’raaf: 158).

5. Yahudi dan Nashrani selalu memendam kedengkian terhadap kaum muslimin. Allah beritakan isi hati mereka ini di dalam firman-Nya :
“Sebagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) menginginkan agar mereka dapat memurtadkan kalian (kaum muslimin) setelah kalian beriman. Hal itu disebabkan kedengkian yang ada pada diri mereka”. (Al Baqarah: 109).

6. Kedengkian mereka akan timbul dan menyala-nyala tatkala kaum muslimin mendapatkan kebaikan dari Allah. Allah berfirman :
“Orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkan suatu kebaikan kepada kalian (kaum muslimin) dari Tuhan kalian”. (Al Baqarah: 105).

7. Maka tak aneh kalau Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha sampai kaum muslimin mengikuti agama kufur mereka. Allah mengingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman tatkala berfirman (yang artinya):
“Dan selama-lamanya Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mau mengikuti agama mereka”. (Al Baqarah: 120).

8. Puncak upaya Yahudi dan Nashrani agar kaum muslimin murtad dari agamanya adalah dengan perang. Segala puji bagi Allah yang telah membongkar makar jahat mereka seiring dengan firman-Nya :
“Mereka (Yahudi dan Nashrani) tidak henti-hentinya memerangi kalian (kaum muslimin) sampai mereka mampu memurtadkan kalian seandainya mereka sanggup”. (Al Baqarah: 217).

9. Untuk menghadapi para serigala yang masih berbulu domba tersebut maka Allah ajarkan sebuah prinsip yaitu Al Bara’ (ketegasan atau berlepas diri) kepada mereka. Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan Yahudi dan Nashrani sebagai teman dekat/pemimpin karena sebagian mereka itu adalah teman dekat bagi sebagian yang lainnya. Maka barangsiapa diantara kalian berloyalitas kepada mereka maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (Al Maidah: 51).
Bahkan larangan tersebut berlaku juga bagi kerabat terdekat sekalipun. Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai teman dekat apabila mereka lebih mencintai kekufuran daripada keimanan”. (At Taubah: 23).

10. Islam mendidik umatnya untuk memerangi para serigala jahat itu apabila telah melepas bulu-bulu dombanya kemudian menampakkan gigi-gigi taring dan kuku-kuku tajamnya.
Allah Ta"ala berfirman (yang artinya):
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang telah memerangi kalian namun janganlah kalian (kaum muslimin) melewati batas (dalam peperangan tersebut)”. (Al Baqarah 190).

Peperangan Melawan Yahudi Dan Nashrani Sangat Bertumpu Kepada Tingkat Kekuatan Kaum Muslimin

Tahapan disyariatkannya peperangan (jihad) Rasulullah Shalallahu "alaihi wassalam menghadapi orang-orang kafir sebenarnya memiliki makna yang sangat berharga bagi setiap muslim yang memiliki kecintaan kepada perjuangan beliau. Tatkala Rasulullah Shalallahu "alaihi wassalam bersama para shahabat beliau yang dikenal sangat pemberani, dalam keadaan lemah dan tak berdaya di kota Makkah maka Allah mengajari mereka agar sabar terhadap penindasan orang-orang musyrikin dan tetap menjalankan ketakwaannya. Allah berfirman :
“Berilah maaf dan teruslah mengajak orang berbuat kebaikan (dakwah) serta berpalinglah dari orang-orang bodoh (kafir) itu”. (Al A’raaf: 199).

Ketika kondisi mereka sampai pada titik selemah-lemahnya, Allah Ta"ala belum mengijinkan untuk mereka menuntut hak-hak asasi, lebih-lebih mengangkat senjata menghadapi tirani musyrikin ketika itu. Justru Allah memerintahkan mereka untuk berhijrah dari negeri yang paling mulia di muka bumi ini melebihi Masjidil Aqsha sekalipun!!

Sampai pada akhirnya Allah membalas kesabaran dan ketakwaan yang senantiasa mereka jalankan dengan kekuatan yang kokoh untuk kemudian berjihad melawan segenap kekuatan orang-orang kafir baik dari kalangan musyrikin, Yahudi, Nashrani, Majusi, Romawi dan Persia.

Tentu saja tinjauan kemampuan dan kekuatan kaum muslimin melawan kekuatan besar Yahudi dan Nashrani hendaknya berdasarkan bimbingan para ulama yang sangat memahami maslahat dan mafsadah bagi kaum muslimin secara keseluruhan. Allah Ta"ala berfirman :
“Dan jika datang kepada mereka (kaum muslimin) sebuah berita berupa keamanan atau kerusuhan maka ternyata mereka (tergesa-gesa) menyebarluaskan berita itu (kepada masyarakat awam). Kalau seandainya saja mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul dan ulil amri (umara dan ulama) diantara mereka, maka pastilah orang-orang yang dalam ilmunya (para ulama) itu akan mampu memberikan jalan keluarnya”. (An Nisaa’: 83).

Prinsip Islam Terhadap Yahudi Dan Nashrani Tegak Diantara Sikap Tafrith Dan Ifrath

Prinsip-prinsip ini semakin membuktikan keadilan agama ini diantara dua sikap yang saling bertolak belakang yaitu tafrith (meremehkan prinsip permusuhan terhadap Yahudi dan Nashrani) dan ifrath (berlebih-lebihan dalam memusuhi mereka). Bagaimana tidak, akibat meninggalkan prinsip-prinsip ini banyak kaum muslimim terjerumus kedalam dua golongan:
- Golongan yang terjerumus ke dalam jeratan tafrith sehingga rela mengorbankan agamanya hanya untuk mencari keridhaan, secuil dunia dan pujian orang-orang Yahudi dan Nashrani.
- Golongan yang terjerembab kedalam tipuan ifrath sehingga mendatangkan mafsadat yang jauh lebih besar dan mengerikan bagi kelangsungan hidup agama kaum muslimin secara menyeluruh, daripada maslahatnya.

Kedua macam golongan ini walaupun meniti jalan yang berbeda namun pada hakekatnya sampai pada tujuan yang sama yaitu hancurnya agama ini baik cepat maupun lambat. Wallahu a’lam.

Mutiara Hadits Shahih

Dari Abu Hurairah Radiyallahu "anhu, Rasulullah bersabda:
“Demi Dzat Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk penghuni an naar.” (Muttafaqun ‘alaihi)

(Dikutip dari Buletin Islam Al Ilmu Edisi 40/IV/II/1425. Diterbitkan Yayasan As Salafy Jember. )
Read More..

Anak Lelaki dan Apel Busuk


Suatu ketika ada seorang anak lelaki yang rajin bekerja. Kali ini ia berencana untuk menanam pohon apel. Bibit terbaik dibeli pupuk terbaik pun juga turut dibeli.Tanpa bosan anak lelaki tadi terus merawat pohon apelnya setiap hari. Menyiram, memupuk, dan membersihkan hama dilakukannya dengan senang hati.

Usaha sang anak lelaki tadi akhirnya membuahkan hasil. Setelah pohonnya membersar, pohon itu mulai menghasilkan buah. Walaupunbelum matang benar, dapat terlihat buah yang dihasilkan adalah buah apel yang pastinya sangat enak.

Hari yang dinantipun tiba, satu demi satu buah apelnya matang. Sang anak lelaki bukan main senangnya. "Usahaku berhasil....Hore...."ucap sang anak dengan penuh suka cita.

Ya, kini apel menjadi makanannya sehari-hari. Hal itu wajar karena apelnya sangat enak. Lebih enak dari apel washington

Suatu hari ada tetangga sang anak tadi yang ingin mencicipi buah apel milik anak lelaki yang rajin tadi. Ia pun memberanikan diri untuk meminta buah apel itu ke pemiliknya.

"Wahai tetanggaku yang baik....bolehkah aku mencicipi buah apel yang itu" sambil menunjuk salah satu buah di pohon. "Kamu mau makan apel dari pohon yang aku tanam?" tanya anak lelaki. "Benar, sepertinya buah apel dari pohon yang kamu tanam sangat enak rasanya. Lihat saja warnyanya...ehmm its looks yummy..."

"Oh begitu...kalau kamu ingin makan apel kamu harus menanamnya sendiri. Lihat nih aku, setiap hari merawat pohon ini. Sendirian lagi, tanpa ada yang membantu. Usaha donk!!!Kan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah!", jawab sang anak degan penuh kesombongan. Anak lelaki tadi langsung masuk rumah dan meninggalkan tetangganya yang meminta apel. sang tetangga akhirnya pulang dengan kecewa.

Setiap hari ada saja yang tergiur dengan buah apel yang ditanam oleh anak lelaki tadi. Tetapi jawaban yang sama senantiasa diucapkannya, "Oh begitu...kalau kamu ingin makan apel kamu harus menanamnya sendiri. Lihat nih aku, setiap hari merawat pohon ini. Sendirian lagi, tanpa ada yang membantu. Usaha donk!!!Kan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah!". Para tetangga yang tergiur pun lagi-lagi pulang dengan kecewa.

Hari demi hari buah apel di gudang semakin penuh. Ternyata sang anak tidak mampu menghabiskannya sendirian. "waduh gimana nich, kalau dibiarkan terus pasti akan busuk", pikir anak lelaki tadi. Semapt terpikir untuk membarikannya kepada tetangga yang pernahb meminta buah apel darinya di waktuyang lampau. Tetapi niat itu diurungkan. "Enak saja kan aku yang menanamnya, masa diberikan begitu saja pada tetangga. No way...!

Buah apel pun coba dibawa ke pasar untuk dijual. "Wah kami ngga berani menjual buah ini, sebentar lagi busuk. Pasti jadi ngga enak lagi. Coba kamu datang beberapa hari yang lalu pasti kami beli. Its best apples taht i ever saw!" Satu demi satu penjual buah ditawari, dan jawaban yang diterima selalu sama "Wah kami ngga berani menjual buah ini, sebentar lagi busuk. Pasti jadi ngga enak lagi. Coba kamu datang beberapa hari yang lalu pasti kami beli. Its best apples taht i ever saw!". Sang anak pulang dengan rasa kecewa.

Bau yang menyengat tersebar ke seluruh kota hanya dalam beberapa hari. Ya benar, bau busuk ini dari buah-buah apel yang membusuk milik anak lelaki tadi. Bukan hanya satu, dua, atau tiga kilo yang busuk tapi apel di gudang busuk semua, (mungkin sang anak tadi tidak punya kulkas kali...jadi busukdech buahnya ). Sang anak tidak benari keluar rumah. Malu pastinya. Ia pun tak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi masalah ini.

Para penduduk resah, terutama para tetanga yang tinggal di dekat rumah sang anak karena tidak tahan bau busuk yang menyengat. Akhirnya penduduk desa meminta sang anak untuk membawa apel-apel busuknya jauh keluar kota atau sang anak harus meninggalkan kota itu.

Sang anak memilih pilihan pertama, ia membawa seluruh apel busuknya ke suatu lembah dan membuangnya di sana. Ia menyesal andaikan buah itu dibagikan ke para tetangga pasti hasilnya tidak begini.
*****
Pesan yang ingin saya sampaikan melalui cerita ini adalah Indahnya berbagi. Kita terkadang sama seperti anak lelaki tadi, merasa semua usaha kita adalah sepenuhnya milik kita, tidak ada untuk orang lain. Terkadang kita berucap, "Usaha donk kalau ingin sukses, Kerja donk...kalau ingin kaya, belajar donk...kalau ingin pintar." Ya itu sepenuhnya benar, tapi apa salahnya membagi sedikit kebahagiaan kita kepada saudara-saudara yang lain. Ini lebih baik dari pada menyimpannya di "gudang" dan membiarkannya "membusuk".

Mulai sekarang kita akan coba untuk senantiasa berbagi. Sekali lagi Ini lebih baik dari pada menyimpannya di "gudang" dan membiarkannya "membusuk".
Read More..

Apa Kata Mereka Pada Islam ?


William Ewart Gladstone (1809 - 1898) - mantan PM Inggris Zaman Ratu Victoria "Selagi mereka (Umat Islam) berpegang Artikel Baru kitab Suami, itulah selama mereka Bangkit dan Kita reguler reguler regular tidak teratur dapat menundukkan mereka Dibuat ITU pisahkan mereka Dari Kitab Suami." . - (Ucapan beliau sambil mengangkat Al-Qur'an Kesawan Parlimen Inggris ketika membincangkan penentangan terhadap penjajahan Umat Islam)


Theodore Hertzel - pencetus ide penubuhan Negara Yahudi (tulis buku Negara Yahudi: 1895) "Kalian bukanlah MISI mengeluarkan mereka Dari Islam, walaupun Yang Terakhir Suami keberhasilan merupakan Yang Gemilang pagar lebih TAPI PADA usaha bagaimana menjauhkan mereka Dari Islam .. jadikanlah mereka sebagai Orang. Islam Yang agamanya reguler regular tidak teratur teratur Sendiri kenal, Orang Islam gemar berfoya-foya Yang, suka kemaksiatan Artikel Baru, Hidup semata-mata untuk cari harta dan Jabatan .. jika Umat Islam Sudah menjadi Pembongkaran Suami, Maka Kalian Sudah MISI BERHASIL .. dan MISI tunaikan Kalian laksanakan Artikel Baru Suami Penuh kesedaran - ucapan di Persidangan Yahudi di Basel, Swiss: 1897.


Lord Cromer - Gubernor Inggeris di Mesir & Sudan telah menulis "bahawasanya Tanah jahan Yang perlu diberi kemerdekaan ITU diserahkan kepada anak Negeri Yang dapat melangsungkan Polisi dan ditempatkan-ditempatkan Yang menjaga kepentingan Barat dan keselamatan"


10 Rancangan kafir Hancurkan Islam
• 1) Lenyapkan sistem pemerintahan Islam.
• 2) Menghapuskan Al-Qur'an.
• 3) Hancurkan Akhlak Muslim, fikiran, Penjualan Artikel Baru Allah mereka dan mereka mengikut hawa nafsu bebaskan.
• 4) Lenyapkan kesatuan kaum Muslimin.
• 5) kaum Muslimin terhadap agamanya Ragukan.
• 6) Lemahkan Bangsa Arab.
• 7) dirikan Negara diktator di Dunia Islam.
• 8) kaum Muslimin Pisahkan Dari menguasaan Perindustrian dan biarkan mereka hancur Artikel Produk Baru Barat.
• 9) Singkirkan tokoh-tokoh Islam dan tamatkan gerakannya.
• 10) Rusakkan Bebas pergaulan wanita dan kembangkan.

Read More..

Buku Negeri 5 Menara; Man Jadda Wa Jada!


Sepanjang tahun 2000an kita dihebohkan dengan novel best seller yang tak tanggung-tanggung best sellernya, sampe bikin teler deh hihihi…. Dimulai dari Ayat-ayat Cintanya Kang Abik yang terjual ratusan ribu kopi, dilanjutkan dengan Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2. Disusul tetralogi inspiratif Laskar Pelangi, yang melahirkan Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Semuanya best seller! Yang membahagiakan versi visual dalam bentuk film sudah dapat dilihat di bioskop-bioskop maupun VCD/DVD. Sama seperti novel, filmnya pun masuk jajaran box ofiice di Indonesia.

Pertengahan tahun 2009, menyusul Kang Abik dan Andrea Hirata, A. Fuadi menggebrak dengan novel perdananya Negeri 5 Menara. Novel dengan tebal 420 halaman ini mendeskripsikan sebuah perjuangan hidup anak-anak muda dalam meraih mimpinya.

Novel dibuka dengan deskripsi yang begitu detail akan kota Washinton DC saat turun salju. Kemudian memflashback masa silam Alif (tokoh utama) saat di kampung (Bayur, Sumatera Barat) dan perjalanan setengah hatinya ke Pondok Madani. Semuanya ditulis Fuadi begitu detail dan mengalir.

Di Pondok Madani (PM), Alif bertemu dengan Raja dari Medan, Atang dari Bandung, Dulmajid dari Sumenep, Said dari Surabaya, dan Baso dari Gowa. Mereka menamakan kelompok mereka sebagai Sahibul Menara. Penamaan Sahibul Menara dikarenakan setiap menjelang maghrib mereka duduk di menara PM. Mereka ingin seperti menara yang menjulang hingga puncak-puncak mimpi mereka.

Di menara PM itulah mereka berdiskusi dan menceritakan keinginan masa depan mereka melalui bentuk awan-awan. Alif melihat sebuah awan seperti Benua Amerika, Atang melihat awan itu seperti Benua Afrika, Raja berpendapat bahwa awan itu adalah Benua Eropa, Baso melihat awan itu seperti Benua Asia, sedangkan Dulmajid dan Said menganggap bentuk awan itu sebagai duplikat Indonesia. Mereka memversikan bentuk awan itu sesuai keinginan mereka kelak.

Rupanya perjalanan mereka di PM tak semulus yang diduga. Rintangan kehidupan tersedia dan diceritakan begitu memikat. Hukuman, pujian, tekanan, tantangan mereka hadapi dengan keikhlasan. Haru, kesedihan, tawa dan perbuatan konyol mereka menyatu beriring-iringan. Membuat novel ini enggan untuk dihentikan saat membacanya.

Namun Sahibul Menara selalu lah bersemangat, ‘mantra sakti ’ man jadda wajada -Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Membuat keinginan keenam pemuda itu makin mantap. Setiap rintangan mereka hadapi dengan keikhlasan. Sehingga membuat mereka bertahan di PM hingga akhir kelas (meskipun salah satu dari mereka harus pulang).

Cerita ditutup dengan pertemuan Alif di London bersama dengan 2 anggota Sahibul Menara. Saat mereka bercerita ternyata masing-masing dari mereka berada di tempat sesuai dengan pikiran mereka akan bentuk-bentuk awan. Dreams come true!

Selain cerita, hal lain yang membuat saya takjub adalah metode pengajaran di Pondok Madani yang benar-benar memukau. Beberapa metode bisa dicontoh terutama buat para pendidik (guru) dalam mengajarkan ilmu ke murid-muridnya.

Novel terbitan Gramedia ini masuk sebagai novel best seller. Selain itu endrossmen novel ini bejibun banyaknya mulai dari mantan presiden, host talkshow terkenal, penulis beken, hingga sineas juga ikut berkomentar.

Nah, pengen tahu kan jalan ceritanya bagaimana? Beli novel ini, harganya cuma Rp. 50.000 kok! Kalian pasti akan menemukan kalimat-kalimat motivasi lainnya selain man jadda wa jada. Layak sekali untuk dimiliki apalagi novel ini akan dibuat trilogi dan filmnya. Mme…..mantap deh!
Read More..

BYE BYE DPR


Ketika pada 2003 setiap parpol harus menyusun daftar calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2004, Gus Dur menyarankan saya tak ikut mendaftar untuk menjadi caleg. Sebab, kata Gus Dur, saya tak cocok menjadi anggota DPR. "Pak Mahfud lebih cocok di bidang penegakan hukum. Nanti kita usahakan Pak Mahfud masuk ke MA saja," katanya ketika itu.

Gus Dur juga menyarankan Alwi Shihab, Khofifah Indar Parawansa, dan A.S. Hikam yang juga dari PKB tidak ikut menjadi caleg karena lebih tepat di lembaga non-DPR. Tetapi, ketika itu, kami tetap menjadi caleg karena selain direkomendasi oleh daerah, nanti masih dapat berpindah ke lembaga lain yang lebih tepat. Seperti biasanya, Gus Dur tak memaksa. Menyetujui pilihan kami.

Interupsi Celometan

Ketika benar-benar terpilih sebagai anggota DPR, saya mempersiapkan diri dengan serius. Buku-buku tentang parlemen, proses legislasi, teknik berargumen, teori konstitusi, dan perundang-undangan saya siapkan untuk berlaga di DPR. Tetapi, begitu dilantik dan mulai ikut dalam sidang-sidang DPR, saya agak "shocked" karena apa yang pernah dikatakan Gus Dur bahwa DPR seperti "taman kanak-kanak" mulai terasa. Buku-buku bermutu yang saya siapkan untuk berlaga di DPR tak ada gunanya karena tak diperlukan di sana. Pada hari-hari pertama sidang DPR, saya punya kesan bahwa yang diperlukan adalah keahlian celometan, rebutan ngomong tanpa arah melalui interupsi yang salah kaprah.

Bayangkan, sidang baru dibuka dan pimpinan baru memberikan pengantar sudah ada teriakan-teriakan interupsi. Interupsi yang dalam teknik persidangan hanya dipergunakan untuk meluruskan pembicaraan yang melenceng agar kembali ke pokok

masalah yang sedang dibahas ternyata dibelokkan menjadi alat celometan. Belum ada pokok masalah yang dibahas sudah diinterupsi dengan berbagai hal yang remeh temeh.

Bahkan, menyebutkan interupsi pun banyak yang salah. Ada yang meneriakkan "instruksi", ada yang meneriakkan "instrupsi", yang lain lagi meneriakkan "intruksi". Bahkan, ada yang meneriakkan "interaksi" tanpa kikuk. Kacaunya lagi, belum diberi izin bicara banyak penginterupsi yang nyerocos berbicara. Kalau yang memimpin sidang kebetulan Mbah Tardjo, saya agak terhibur juga karena politikus gaek asal PDIP itu bisa berimprovisasi dengan ringan.

Misalnya, ada adegan begini. "Interupsi pimpinan sidang, nama saya Sigit, nomor

anggota sekian...," kata sang penginterupsi. Mbah Tardjo merespons dengan enteng. "Ono opo, Giiit," katanya. Setelah Sigit selesai berbicara "bla bla bla", Mbah Tardjo kembali menjawab enteng. "Yo, wis tak catet, mengko tak sampekne nang pemerintah, sopo ngerti dirungokne," kata Mbah Tardjo disambut tepuk tangan peserta sidang.

Aneh juga, ada anggota DPR yang menginterupsi anggota lain yang sedang menginterupsi sambil mengatakan, "Harap jangan berpolitik dan mempolitisir masalah di sini, ya." Padahal, di DPR memang tempatnya berpolitik dan memolitisasi masalah untuk mencari keputusan politik.

Ada lagi yang menginterupsi hanya untuk memberi tahu bahwa jepitan laundry di

lengan baju seorang pembicara belum dibuang. "Interupsi pimpinan sidang, harap diingatkan kepada pembicara bahwa forum di DPR ini terhormat; itu yang sedang berbicara jepitan laundry di lengan bajunya belum dibuang," katanya yang juga disambut dengan tertawa riuh.

Serius dan Bermutu

Tetapi, sebenarnya tak semua anggota DPR bermutu rendah. Yang seperti itu mungkin tak sampai 25 persen dari seluruh anggota DPR yang 550 orang. Sangat banyak anggota DPR yang cukup bermutu dan bekerja sebagai wakil rakyat dengan baik. Hanya, mereka tak bertingkah atraktif sehingga tak menarik untuk disorot media massa.

Itu saya ketahui dari situasi di sidang-sidang komisi dan pansus di DPR. Sidang-sidang di sana berjalan serius serta ditingkahi dengan adu argumen dan teori bermutu. Mereka yang suka interupsi secara salah kaprah biasanya tak bisa berbunyi dalam sidang-sidang komisi dan pansus yang serius dan bermutu itu. Sidang-sidang yang serius itu sering sampai tengah malam, bahkan menjelang pagi.

Dalam sidang-sidang yang serius tersebut, interupsi digunakan secara proporsional dan biasanya orang yang suka interupsi dengan bekal pengetahuan yang pas-pasan tak suka menginterupsi karena tak mampu membuat kontra argumen. Tetapi, suasana serius yang seperti itu hampir tak pernah disorot media massa. Saya merasakan bahwa pemberitaan media massa dalam konteks tersebut sering tidak seimbang.

Memang, ada juga noda atas keseriusan dan mutu yang seperti itu. Yakni, isu politik uang dalam pengambilan keputusan berbagai isu penting. Bau busuk tentang itu memang menyengat, tetapi sulit membuktikan. Masalah yang seperti ini memang harus dihantam habis dari berbagai penjuru, terutama oleh pers dan LSM.

Selamat Tinggal DPR

Mulai besok (1/4) saya pindah dari DPR ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjadi hakim konstitusi. Dengan segala kenangan manis dan pahitnya, saya mengucapkan selamat tinggal kepada DPR. Selain bersyukur ke hadhirat Allah, saya berterima kasih kepada Gus Dur yang telah meletakkan saya di tempat-tempat penting di negara ini. Di negeri ini banyak orang pandai, banyak profesor, tapi tak banyak yang beruntung seperti saya dalam berkarier.

Saya akademisi yang dituntun Gus Dur untuk masuk ke tiga pilar negara demokrasi, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Saya direkrut ke ekskutif untuk menjadi menteri saat Gus Dur menjadi presiden. Saya diantar masuk ke legislatif untuk menjadi anggota DPR melalui posisi Gus Dur sebagai ketua dewan syura PKB. Mulai besok (1/4) saya berkantor di lembaga yudikatif (MK) juga atas dukungan Gus Dur. Kini saya akan berkhidmah di lapangan tugas yang baru.

Dimuat di Jawa Pos, Senin, 31 Maret 2008


Read More..