Wednesday, July 1, 2009

Ketentuan Alam


" Angin adalah udara yang bergerak yang di sebabkan oleh perpindahan suhu " kata guru IPA, " lalu kalau udara yang diam disebut apa pak ?" tanya seorang anak penasaran " ya sudah gak usah di sebut-sebut kan dia sudah diam" kata Pak Guru bercanda dengan muridnya. Kejadian pada alam semesta akan selalu mengundang tanda tanya bagi manusia dan sebagai akibatnya berbagai disiplin ilmupun telah muncul untuk menjabarkan semua kejadian tersebut. Sebuah mekanisme raksasa sedang bekerja bagi kepentingan mahluk yang bernama manusia.
Mekanisme itu tidak hanya terjadi diluar tetapi juga pada diri manusia. Makanan dan minuman yang kita konsumsi tadi pagi, tanpa di perintah telah membagi tugasnya masing-masing yaitu yang cair lewat depan dan yang padat lewat belakang dan tidak pernah terbalik.

" Sepedanya kemana Pak, kok jualan jalan kaki" tanya saya kepada penjual balon yang sedang beristirahat di dekat rumah. " Baru di jual Pak soalnya kemaren uang lagi tidak ada untuk membawa anak ke rumah sakit, kena diare " jawab Bapak penjual balon tersebut. " Yah kok Bapak itu sudah gede masih main balon, mending buat yara saja" kata anak saya ketika melihat balon ditangan bapak tersebut yang tinggal satu. " gak enaknya memang seperti ini kalo balon nya tinggal satu atau dua, kita dikirain sedang main balon hehehe " sahut penjual balon tersebut yang mendengar pertanyaan anak saya. Akhirnya balon tersebut saya beli, tetapi baru ketika balon tersebut berpindah tangan ketangan anak saya, balon tersebut pecah karena tergores ranting pohon. " hahaha inilah yang dinamakan proses perpindahan rezeki yang tidak pernah diduga, sebuah mekanisme pembagian rezeki yang luar biasa. Anak saya belum mendapat rezeki sebuah balon tetapi bapak sudah berhak mendapat rezeki berupa pembayaran balon " kata saya kepada penjual tersebut. Walaupun ikut tersenyum tetapi tampak raut muka kecewa dan merasa tidak enak hati kepada anak saya...


Sunnatullah selalu bekerja dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Berbagai definisi telah di buat untuk menggambarkan sunnatullah tersebut seperti hukum sebab akibat, hukum kekekalan energi, hukum relativitas, hukum tarik menarik dan lain sebagainya. Sunnatullah selalu bersifat umum, orang awam biasanya menyebut dengan istilah 'ketentuan alam'. " Yah kenapa ada orang yang mukanya sama tapi namanya beda dan ada juga yang namanya sama tapi mukanya beda" kata anak saya yang berinteraksi dengan ketentuan alam tersebut tanpa dia sadari "
Untuk wajah Allah yang menetukan tetapi untuk nama kitalah yang menentukan, nah kitakan sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang Allah mau tetapi Allah selalu mengetahui apa yang kita mau. Tidak setiap yang kita mau bisa terkabul, itu semua adalah rahasia Allah" kata saya yang berusaha keras mencari kalimat yang tepat untuk anak berusia empat setengah tahun, dan saya gagal.

Banyak yang telah melupakan sunnatullah ini bahwa apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik, bahwa segala kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan selalu mendapatkan akibatnya, bahwa apapun yang sekarang kita pikirkan akan membentuk sifat yang akan kita tampilkan dan bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Dari tanah kembali ketanah, meskipun tanah tersebut pernah sempat bermain-main dengan air dan angin. Segala materi tersebut memang selalu mengaburkan wujud asli kita. Ya, air yang kata orang adalah sumber kehidupan
telah mampu mengubah tanah menjadi batu. Wasalam : david

Read More..

Pandangan Islam Tentang Pendidikan


By: Prof. Dr. Achmad mubarok MA

Bagi konselor (agama) yang menangani konseling pendidikan, pertama tama ia harus memiliki wawasan Islam tentang pendidikan. Pandangan Islam tentang pendidikan dapat dirumuskan antara lain.

1. Bahwa belajar merupakan perintah utama dari agama Islam, tercermin pada ayat yang pertama kali turun surat al 'Alaq 1-4.

"Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan, yakni telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dengan nama tuhanmu yang Maha Mulia, yang telah mengajarkan dengan pena, yakni telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya".

Membaca, secara psikologis mengandung muatan; proses mental yang tinggi, proses pengenalan (cognition), ingatan (memory), pengamatan (perception), pengucapan (verbalization), pemikiran (reasoning), daya kreasi (creativity) dan sudah barang tentu proses psikologi.
...

Secara sosiologis, membaca juga mengandung muatan: proses yang menghubungkan perasaan, pemikiran dan tingkah laku seseorang dengan orang lain. Membaca juga merupakan sistem perhubungan (Communication system) yang merupakan syarat mutlak terwujudnya sistem sosial. Selanjutnya penggunaan bahasa (yang tertulis dan dibaca) merupakan gudang tempat menyimpan nilai-nilai budaya yang dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2. Bahwa ilmu dan orang berilmu sangat dihargai dalam Islam. Apresiasi Islam terhadap ilmu bukan hanya terkandung dalam ajaran tetapi juga terbukti dalam sejarah, terutama sejarah klasik Islam. Dalam al Qur'an disebutkan bahwa orang mu'min yang berilmu dilebihkan derajatnya (Q/58:11). Mereka juga diberi gelar ulu al albab, ulu an nuha, ulu al abshar, dan zi hijr.(Q/39:9, Q/59:2, Q/20:54).

3. Memilih ilmu dibanding harta adalah merupakan keputusan yang tepat dan menguntungkan, baik secara moril maupun materiil. Ketika Nabi Sulaiman ditawari Allah SWT untuk memilih ilmu, harta atau kekuasaan, Sulaiman memilih ilmu, dan dengan ilmu maka ia kemudian memperoleh harta dan kekuasaan. Ali bin Abi Talib pernah berkata bahwa ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta, engkaulah yang harus menjaganya. Harta jika diberikan kepada orang lain maka harta itu dapat berkurang, tetapi ilmu semakin sering diberikan kepada orang justeru semakin bertambah.

4. Perjuangan di jalan ilmu (sebagai murid, guru atau fasilitator) akan memudahkan jalan menuju kebahagiaan surgawi.

"Barangsiapa memilih jalur ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga". (H.R.Turmuzi)

5. Pertanggungjawaban ilmu adalah pada seberapa jauh mengamalkannya.
artinya: Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah.

artinya: Kelak di akhirat, manusia tidak bisa berkutik sbelum mempertangungjawabkan empat hal,(1) tentang umurnya, untuk berbuat apa saja, (2) tentang masa mudanyya untuk mempersiapkan apa saja, (3) tentang ilmunya, seberapa jauh ia mengamalkannya, dan (4) tentang harta, darimana ia memperoleh dan untuk apa harta itu digunakan. (Hadis)

6. Orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, secara moral dosanya lebih besar dibanding orang kafir (yang memang tidak memiliki ilmu).
"Orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, akan disiksa lebih dahulu (di akhirat) sebelum siksaan bagi penyembah berhala" (Zubad).

7. Pendidikan harus diorientasikan ke masa depan, untuk menyongsong dan mengantisipasi perkembangan mendatang.

"Didiklah anak-anakmu berenang dan memanah, sesungguhnya anak-anakmu itu akan hidup pada zaman yang bukan zamanmu". (Ali bin Abi Talib)

8. Sesuai dengan kapasitas masing-masing, setiap orang diberi peluang yang pas untuk berkecimpung dalam bidang ilmu:
artinya: Jadilah kamu (1)orang pandai (dan mengajar), jika tidak bisa maka jadilah (2) murid, jika tidak maka jadilah (3)pendengar yang baik, jika mendengarpun tidak sempat, jadilah (4) orang yang mencintai ilmu, dan sekali-kali jangan menjadi orang yang ke lima (tidak pintar, tidak mau belajar, tidak mau mendengar dan tidak suka ilmu).

9. Jika mau menekuni suatu ilmu, pilihlah ilmu yang berguna, yang relevan dengan kemaslahatan hidup, jangan asal ilmu, Rasul pernah berdoa.

"Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyu', dan dari nafsu yang tidak mau kenyang serta dari doa yang tak dikabulkan". (H.R. Ahmad dalam Musnadnya)

10. lmu merupakan investasi jangka panjang.

"Jika manusia mati maka putuslah produktifitas mereka, kecuali tiga hal, (1) amal jariah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya oleh orang lain, dan (3) anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya". (H.R. Bukhari)

11. Sumber ilmu ada dua, yaitu dari Allah SWT, melalui wahyu, ilham dan intuisi, dan ilmu yang diproduk oleh akal manusia.

12. Betapapun pandainya seseorang, ia tidak boleh menyombongkan diri, karena pasti ada orang lain yang melebihinya, dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

13. Menurut Imam Gazali ada tiga kategori ulama, yaitu hujjah, hajjaj dan mahjuj. Ulama dalam kapasitas hujjah adalah orang yang alim, wara', zuhud dan mengutamakan agama dibanding yang lain. Hajjaj lebih dari itu, mampu membela agama dari serangan luar, dan mahjuj adalah ulama yang 'alim tetapi sifatnya tidak mulia karena ia lebih menyukai kehidupan dunia dibanding kemuliaan ukhrawi.

14. Dari tiga lingkaran pendidikan, rumah tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat, pendidikan dalam rumah merupakan pondasi utama, meskipun sekolah dan lingkungan masyarakat juga besar pengaruhnya. Oleh karena itu contoh dan teladan orang tua kepada anak-anaknya di rumah besar sekali andilnya dalam pembentukan generasi.

15. Ilmu boleh dipelajari dari sumber manapun yang tepat sesuai dengan bidangnya. Tidak mengapa seorang muslim belajar matematik kepada orang Kristen, bela jar teknologi kepada orang Yahudi, belajar berburu kepada orang primitif.
artinya: Ambillah hikmah itu dari manapun ia ke luar.

"Hikmah itu ibarat barang milik mu'min yang hilang, yang bisa ditemukan di mana saja, oleh siapa saja".

16. Pergi merantau dalam rangka mencari ilmu dipandang sangat positif dalam pengembangan diri dan wawasan.
"Tuntutlah ilmu, meski sampai jauh ke neegri Cina".
"Merantaulah, engkau pasti akan menemukan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan. Bersusah payahlah, karena sesungguhnyya nikmatnya hidup itu justeru terasa dalam kesulitan". (Imam Syafi'i)

17. Jalan hidup yang benar akan membantu keberkahan ilmu, sementara jalan hidup yang salah akan menghilangkan nilai keberkahan ilmu.

"Aku pernah mengeluh kepada kyai Waki' tentang kesulitan belajar, maka guruku menganjurkan agar aku menjauhi perbuatan maksiat. Dia juga mengajarkan kepadaku bahwa cahaya ilahiyyah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat". (Imam Syafi'i)

18. Bahwa kewajiban belajar itu tidak dibatasi oleh umur, oleh karena itu hidup berumah tangga tidak menghalangi keharusan menuntut ilmu, atau nikah dan belajar dapat sejalan, tidak harus dipertentangkan. Prinsip pendidikan dalam Islam adalah pendidikan seumur hidup, long life education;

"Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat".

Read More..

Hasil Kerja Media Setengah Hati


......Apakah kuku diri ini harus selalu hitam pekat, apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan, Tuhan bimbinglah hambamu ini agar tak gelap mata, dan tolong sampaikan rasa ingin ku kembali bersatu ...."

Potongan lagu Ebiet.G.Ade tersebut dahulu cukup populer dalam menggambarkan betapa susahnya ketika menjadi narapidana, seperti cap hitam yang menempel terus didahi yang menjadikan jarak mereka dengan segala prasangka buruk orang lain ketika terjadi tindak krimal, sangat dekat. Status narapidana begitu di agungkan para preman. Semakin sering mereka berkunjung kesana semakin seramlah nama mereka. Sedangkan untuk orang yang ingin bertobat, status tersebut seperti menjadi momok yang amat menakutkan. Tatapan mata orang lain seperti pedang yang menghujam jantung dan keluarga mereka seperti ikut terseret oleh bayang-bayang masa lalu...


Drama kehidupan terus berlangsung. Paradigma masyaraktpun banyak berubah, seiring perputaran waktu. Opini tidak lagi berdiri sendiri. Media membantu dengan senang hati. Sekarang semua tampak samar. Untuk orang tertentu, keluar dari jeruji besi bisa membuat mereka lebih terkenal dibandingkan sebelum mereka menginap disana. Media sanggup membentuk para pendusta jadi tampak tanpa dosa.
Untuk masyarakat bawah, status inipun sudah mulai bisa diterima, kecuali mungkin untuk desa atau kampung yang penduduknya sedikit. Media informasi seperti lidah bertuah yang mempu menghipnotis para pembaca atau penontonnya menjadi lebih ' bijaksana '.

Segala wacana yang berkembang di masyarakat, baik itu masalah politik, budaya, olah raga, sampai infotainment merupakan produk media informasi. Lihatlah para calon presiden kita di televisi tampak ramah-ramah dan baik hati, murah senyum dan pintar nyanyi. Pada koran-koran atau informasi dari dunia maya cara berfikir kita digiring oleh para pendukungnya. Yang pro jk-win menjatuhkan lawannya dengan issue neolib. Di lain sisi para pendukung sby lebih menfokuskan dalam memamerkan hasil-hasil yang telah dicapai mereka selama satu periode.
Sebagai orang yang berfikir biasa-biasa saja, pertanyaan saya sering membuat kesal para pemikir hebat yang berfikir jauh kedepan, seperti " memangnya kalo milih neolib lalu semua orang jadi neolib, trus selama lima tahun kedepan memangnya si neolib itu mau ngapain saja ? atau memangnya hasil yg bisa didapat sekarang gak bisa didapat oleh jk-win bukankah dulu wakilnya adalah jk yang berarti hasil tersbut juga hasil kerja dari jk ? dengan kesal teman menjawab " kalo asal pilih umat Islam bisa terpinggir tahu !!" loh memangnya dulu ada
dimana ?

" Eh To siapa yang menang pertandingan bola semalam , kamaren debat sama si yanuar ngotot bangat " tanya saya basa-basi ketika ketemu dengan Anto. " Kalo belum bertanding gak debat gak seru, kalo sudah ketahuan kayak gini mau ngapain lagi hehehe" jawab Anto sambil lalu. Ya segala analisis, segala wacana memang serunya di awal pertandingan sama seperti ketika akan berbuka puasa maunya macam-macam, eh pas sudah buka, kesan wah hilang seketika. Media memang pintar mengarang cerita, mencari tema membuat semua orang bebas bicara, dan pendapatan yang akan mereka dapatkan pun suda bisa dikira-kira.

Kita semua adalah narapidana dari penjara pikiran kita masing-masing. Media informasi berhasil memenjarakan kita dengan opini pembuka yang membuat pikiran kita liar entah kemana. Tidak semua media dengan senang hati membantu kita membentuk pemimpin-pemimpin baru tanpa tendensi, kita selalu saja di sajikan pemimpin yang kadaluarsa untuk di imami apalagi di 'amini'. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata'ala memberikan kita pemimpin yang bisa membawa bangsa ini ke jalan yang di ridhoiNya. aaamiiinnn, Wasalam : David

Read More..