Tuesday, September 1, 2009

Sholat Shubuh, Ujian Terberat


Bismillahirrahmaanirrahiim

Allahumma sholli wa sallim wa baarik ’ala Muhammadin wa ’ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid-diin

Assalamu’alaikum Watahmatullahi Wabarakatuh
Semoga berkah dan cinta Allah selalu tercurah kepada saudaraku semua, amin..

Saking utamanya bangun subuh untuk melaksanakan salat subuh berjemaah, maka Rasulullah SAW secara khusus berdoa “Wahai Tuhanku, berkahilah ummatku yang suka bangun subuh!”. Terkait ini Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan salat Isya secara berjamah, maka ia seperti salat malam separoh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan salat subuh secara berjemaah, maka ia seperti salat malam satu malam penuh “ (HR.Muslim ). Keutamaan lainnya antara lain tegas Rasul SAW, “Berilah
kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan malam menuju masjid, bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat “ (HR.Abu Daud dan Turmuzi). Salat subuh berjemaah merupakan sarana penjagaan Allah terhadap seorang Muslim, seperti diutarakan Rasulullah SAW, “Barangsiapa melaksanakan salat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali
jaminan-Nya kepada kalian dengan sebab apa pun. Karena siapa yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apa pun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahanam“ (HR.Muslim).

Ternyata rahasia kekuatan salat subuh telah diketahui pula oleh musuh buyutan Islam seperti yang dikatakan oleh seorang penguasa Yahudi, “Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan salat subuh seperti melaksanakan salat Jumat . Karena itu tidak aneh, hingga saat ini belum pernah ada gangguan, ataupun terdengar adanya ancaman dari pihak musuh Islam terhadap dua kota suci, yaitu Mekah dan
Madinah. Karena di kedua kota suci tersebut jumlah jemaah salat subuh dan salat Jumatnya, relatif sama.

“Di balik pelaksanaan dua rekaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan salat subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat salat subuh dalam penaklukkan benteng Tastar. “Tragedi” ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya“ (Buku Misteri Shalat Subuh oleh
DR.Raghib As-Sirjani).

Masih banyak keutamaan salat subuh lainnya yang tidak mungkin diungkap dalam space yang amat terbatas ini. Bayangkan, jangankan, salat fardhu subuhnya, sedangkan salat sunnah fajar, dua rakaat sebelum fardhu subuh, keutamaannya sungguh sangat menakjubkan. Kata Rasulullah SAW, “Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya “. ”Dan dua rakaat fajar jangan kamu tinggalkan walaupun engkau mengadakan
perjalanan jauh “ ( HR.Ahmad dan Abu Daud ).

“Salat subuh menjadi tolok ukur keimanan seseorang. Jika ada seorang mukmin – walaupun ia jago puasa, tilawah Al Quran, berzikir, atau bahkan ia seorang dai sekalipun – namun ia masih merasa berat untuk bangun menghadiri salat subuh berjemaah di masjid, maka ia harus banyak bermuhasabah, jangan-jangan ia termasuk dalam sabda Rasul SAW ; “Salat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah salat Isya dan subuh “ (HR.Ahmad). (Buku Keajaiban Sholat Subuh oleh Imad’Ali ‘Abdus
Sami’Husain). Dalam hadis lain Rasul menegaskan, “atas antara kita dengan orang-orang munafik adalah menghadiri salat Isya dan Subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua salat tersebut “ (HR.Imam Malik)..

Pada suatu hari, Nabi SAW melihat puterinya, Fatimah masih juga tertidur padahal waktu subuh telah tiba, beliau lalu menggoyang–goyang kaki puterinya dengan penuh kasih sayang seraya berkata “Bangunlah anakku dan saksikanlah, sesungguhnya Tuhan menetapkan pembagian rezeki manusia adalah pada saat-saat setelah fajar menyingsing dan sebelum matahari terbit“. Supaya ummat Islam gemar bangun subuh, Nabi SAW bersabda, “Bila kamu bangun subuh, maka berlipat ganda upah kamu terima “.

Diriwayatkan oleh Imam Malik RA bahwa pada suatu subuh, Umar bin Khaththab RA tidak mendapati Sulaiman bin Hatsmah. Sehari saja. Paginya Umar pergi ke pasar, sementara rumah Sulaiman terletak antara pasar dan Masjid Nabawi. Umar bertemu dengan As-Syifa, ibunda Sulaiman RA. Ia pun bertanya kepadanya, “Saya tidak melihat Sulaiman tadi pada saat salat subuh“. Lalu ia menjawab, “Dia salat malam lalu ia tertidur pada pagi harinya“. Lalu Umar berkata, “Sungguh, ikut serta dalam salat subuh
berjemaah itu lebih baik bagi saya dari pada salat malam“.

Abu Sulaiman Al-Darani, salah seorang ulama Salaf memberi nasehat “Sambutlah waktu fajar dengan sebaik-baiknya! Sebab, pada saat itu ribuan kebaikan turun ke muka bumi“. Syaikh Al-Nabtaiti hampir tidak pernah memejamkan mata pada waktu malam. Dia takut kesiangan atau terlewat melakukan amalan rutin pada waktu fajar. Dia menyebutkan bahwa saat-saat menjelang fajar adalah saat Allah memanggil hamba-Nya. Ada seseorang bertanya kepada Al-Nabtaiti, “Wahai Syaikh, apa yang membuat dirimu tidak pernah nyenyak ketika tidur? “ Beliau menjawab: ”Sesungguhnya setiap malam Yang Maha Pemurah selalu memanggil hamba-hamba-Nya. Aku takut ketika Dia memanggil, aku menyahut –Nya dengan dengkuran. Dan, aku malu terlihat oleh Tuhanku terbaring seperti bangkai, padahal aku masih diberi nyawa.“ (Buku 99 Akhlak Sufi oleh
‘Abd Al-Wahhab Al-Sya’rani). Wallahualam. **Uti Konsen UM

No comments:

Post a Comment