Saturday, February 28, 2009

Bos Jangan Tahu

Kiki sedang bingung. Sebenarnya bukan dia yang seharusnya bingung,tapi Erna. Masalahnya, Kiki ikut-ikutan bingung karena dia juga terlibat. Erna sudah sering datang terlambat di kantor.Bukan itu saja. Dia juga sering pulang lebih awal kalau atasan mereka sedang tidak di kantor. Seperti bermain kucing-kucingan deh. Kalau atasan pergi, Erna pulang lebih cepat. Malah, kadang-kadang pada jam makan siang, Erna bisa keluar makan hingga dua jam lamanya. Tapi kalau atasan ada di kantor, Erna tampaknya rajin bekerja.

Kiki dan teman-teman lainnya sebenarnya tidak senang dengan sikapErna. Mereka sendiri tidak pernah berbuat demikian. Bahkan ada yang sudah bekerja enam tahun lamanya, tapi tidak pernah berbuat seperti Erna. Sulitnya, setiap kali Erna akan terlambat, dia minta tolong teman-temannya agar mewakilinya mengisi buku absensi. Demikian pula ketika dia pulang lebih awal, dia titip absensi. Selain itu, dia selalu bilang:"Jangan bilang-bilang Bos ya?"

Kiki dan teman-temannya merasa sungkan dan tidak enak sehingga mereka terpaksa diam saja dan tidak melapor ke atasan. Tapi sebenarnya dalam hati kecilnya mereka merasa bersalah dan takut ketahuan atasan juga.

Hari ini, tanpa disangka-sangka, atasan mereka datang ke kantor setelah makan siang. Erna belum kembali dari istirahat makan siang. Ketika atasan menanyakan Erna kemana, Kiki mengatakan Erna sedang makan siang. Tapi setelah hampir pukul dua Erna belum kembali, atasannya bertanya lagi. Kiki bingung. Terpaksa dia menjawab bahwa dia tidak tahu kemana Erna pergi. Ternyata Erna kembali ke kantor pukul dua lebih. Atasan langsung menanyakan erna dari mana. Sambil terbata-bata Erna mengatakan tadi dia makan siang. Tapi ketika ditanya mengapa sampai demikian lama, dia tidak bisa menjawab.

Merasa ada sesuatu yang tidak wajar, atasan mereka langsung bertanya kepada bagian keamanan yang berjaga di depan kantor. Bagian keamanan mengatakan apa adanya dengan jujur. Dari mereka, akhirnya ketahuan bahwa Erna selalu pergi makan siang hingga dua jam lebih. Dia juga sering datang terlambat dan pulang lebih awal.

Tentu saja atasan marah sekali. Selama ini beliau tidak pernah marah karena memang bukan termasuk orang yang emosional. Tapi dalam kasus ini, mau tak mau beliau marah. Erna dipanggil dan diajak bicara mengenai hal itu. Beliau bertanya mengapa Erna berbuat semacam itu. "Apakah karena tidak suka bekerja di sana? Atau apa?" Dengan perasaan bersalah, Erna meminta maaf dan mengaku sebenarnya dia suka bekerja di perusahaan itu. Hanya saja dia memang sering terlambat bangun pagi. Kemudian rumahnya jauh, sehingga kalau dia bisa pulang lebih awal, maka dia tidak perlu bermacet-macet di jalan.

Adapun dia perlu waktu agak lama untuk makan siang karena dia selalu makan siang bersama pacarnya. Tempat makannyapun selalu berpindah-pindah dan agak jauh dari kantor, sehingga dia terlambat tiba dikantor.

Atasannya sangat menyayangkan hal itu. Beliau berpendapat, kalau dari awal sudah tidak suka bekerja di sana, apalagi nanti. Kalau sejak awal bekerja, Erna sudah tidak jujur, bagaimana beliau bisa percaya lagi? Apalagi Erna masih dalam masa percobaan. Belum tiga bulan bekerja. Akhirnya, terpaksa Erna diminta mengundurkan diri.

Setelah itu, Kiki dan teman-teman lain dipanggil atasan. Beliau menanyakan mengapa selama ini tidak ada yang melaporkan masalah Erna kepadanya. Beliau berkata:"Satu hal yang saya paling tidak suka adalah perkataan 'Jangan bilang-bilang Bos', atau 'Bos jangan sampai tahu.'

Beliau menjelaskan bagi beliau, kepercayaan adalah nomor satu dalam bekerja. "Saya percaya pada kalian. Saya harap kalian percaya saya dan kalian juga memang bisa dipercaya. Dengan demikian, bekerja menjadi nyaman dan menyenangkan.

Hanya orang yang melakukan kesalahan yang akan mengucapkan kata-kata 'Bos jangan tahu'. Hanya orang yang merasa bersalah yang akan merasa takut kalau ketahuan. Selama kita berbuat benar, tidak ada yang perlu ditakuti bukan? Supaya tidak takut, berbuatlah benar dan juga jangan berpihak kepada yang salah."

Betul juga sih, pikir Kiki. Kiki bersyukur. Untung beliau bijaksana. Kiki dan teman-temannya dimaafkan. Tapi kini Kiki dan semua temannya mengerti bahwa selama ini mereka ikut merasa bersalah karena telah ikut melindungi kesalahan Erna. Tanpa sadar, mereka ikut merasa takut ketahuan, padahal yang bersalah bukan mereka semua. Mereka semua hanya menjadi korban perbuatan Erna.

Sekarang, Kiki berniat menghindari ungkapan 'Bos jangan tahu!'. Caranya? Tidak melakukan kesalahan. Kalaupun salah, lebih baik mengaku dan meminta maaf serta berniat mengubahnya. Toh, akhirnya pasti ketahuan juga. Mana ada sih perbuatan buruk yang pada akhirnya tidak ketahuan? Do the right thing! It will set you free from fear! Read More..

MENEMBUS KETERBATASAN ...

SUKSES MEMANG SUSAH!!! DAN AKAN LEBIH SUSAH KALAU TIDAK SUKSES!

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!

Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang. Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!" Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda. Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer.
Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia .

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.

Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun.
Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . !

Semoga dapat memacu kita untuk berkarya dimanapun .......

Be the Winer Read More..

Mencari Akar Sempoa

Ummat Islam pernah memelopori pengembangan pengetahuan matematika. Kini tertinggal jauh, karena kurang pengembangan
Di Indonesia belakangan ini meluas pengajaran Mental Aritmetika (MA), keterampilan berhitung di luar kepala tanpa menggunakan alat hitung apapun. Mulanya keterampilan ini dibentuk dari latihan anak menggunakan alat abakus. Di berbagai wilayah berbeda namanya, akan tetapi orang banyak mengenalnya sebagai alat hitung mekanik dari Cina. Meski ternyata abakus tidak mutlak dari sana. Bila ditelusuri sejarahnya, sejak Mesir Kuno dan Mesopotamia, alat ini telah dipergunakan sesuai dengan tingkat kecerdasan dan perkembangan budayanya secara sederhana.
Dari Mesir Kuno, Mesopotamia, Islam ke Soroban
Abakus paling tua ditemukan di Mesopotamia di Pulau Salamis dan Hiroglif Fir'aun di Mesir. Mulanya sebagai alat hitung yang sangat sederhana. Saat itu, manusia menciptakan butiran-butiran dari tanah untuk mengganti setiap jari, dan dibuat jalur/galur di tanah untuk menggantikan tangan sebagai pangkal jari. Butiran-butiran tanah ini lah yang dalam bahasa Yunani disebut abax yang kemudian terkenal dengan istilah `abacus'. Di Yunani Kuno juga digunakan butiran tanah untuk berhitung, kendati belum jelas bentuk dan kuantitasnya.
Dalam perhitungan orang Arab atau di dunia Islam, sejak abad ke 7, mereka menggunakan alat hitung butiran dari batu atau dari biji-biji kurma. Sekarang, kita mengenalnya dengan biji-bijian yang dirangkai dengan tali sebanyak 99 butir. Ada juga yang sederhana terdiri 33 biji saja, yaitu sepertiga dari 99. Karena yang dibutuhkan mereka hanya untuk menghitung tasbih: 33 subhanallah, 33 al-hamdulillah, dan 33 Allahu akbar; sehingga jumlah yang biasa digunakan sejak saat itu menjadi 99 butir saja. Juga dapat digunakan untuk menghitung Asmaul Husna terdiri dari 99 nama suci Allah. Oleh karena itu, oleh orang Timur Tengah biji-biji tersebut digunakan untuk bertasbih dengan nama Masbah (alat untuk bertasbih). Dalam bahasa kita, alat tersebut dinamai sesuai dengan fungsi spiritual ibadah yaitu tasbih sebagai alat berzikir. Pada dasarnya, alat ini adalah alat menghitung. Orang Muslim menghitungnya dengan cara menggeser-geserkannya satu persatu dari awal sampai akhir sesuai kebutuhan. Dalam Islam alat hitung ini jumlah bijinya tidak mengalami perkembangan. Yang berkembang adalah jenis bijinya saja yang dapat terbuat dari berbagai biji-bijian, kayu, logam, bahkan batu mulia. Bersamaan dengan menyebarluasnya Islam ke seluruh penjuru dunia, maka tasbih pun tersebar ke seantero di mana ummat Islam berada.
Dalam perkembangan pengetahuan di dunia Islam, bukanlah alat hitungnya melainkan lambang angka tulisan (numeric symbols) . Perkembangan ini melengkapi khazanah ilmu dengan revolusi membaca, menulis dan berhitung. Di dunia ini tidak ada revolusi ilmu pengetahuan secepat yang dilakukan ummat Islam, yakni dari dunia buta huruf menjadi melek huruf dan angka. Pada penganut paham dan kepercayaan selain Islam pada kurun yang sama, hanya memberikan kesempatan membaca menulis itu untuk kaum bangsawan dan tokoh agamanya semata (great tradition). Sedang dalam Islam, sejak orang menjadi seorang Muslim ia sudah diharuskan membaca dan menghitung siapapun orangnya, termasuk orang kelas rakyat jelata sekalipun (little tradition).
Karena perkembangan itu, maka tidak aneh bila kebutuhan menghitung dengan angka pun meningkat. Tak mengejutkan bila di tengah revolusi baca little tradition, ditemukan angka-angka yang simpel dan mudah, itulah angka Arab di dunia Islam. Angka nol (shifr zeroo) adalah sumbangan yang sangat besar bagi fondasi dunia angka dan perhitungan. Angka shifr dilambangkan dari butiran biji menjadi titik dalam lambang Arab dan bulat dalam evolusi angka berikutnya. Semua angka yang ada sekarang ini berevolusi dengan sederhana dari angka Arab asli.
Ditemukannya sistem penomoran oleh orang Muslim itu pada gilirannya menggantikan angka yang sudah lama digunakan orang, yaitu angka Romawi. Hal ini disebabkan karena angka Romawi sangat sulit digunakan untuk menuliskan angka yang lebih banyak. Sedangkan angka Arab lebih praktis, sehingga menjadi lebih hidup dan fungsional. Meskipun orang Muslim pada mulanya mempelajari dan menerjemahkan pengetahuan berhitung ini dari Romawi, tetapi penemuan besar angka nol inilah awal dari revolusi sistem angka di dunia.
Khazanah ini kemudian menyebar ke Eropa melalui perkembangan Islam di Spanyol, Sisilia, dan Turki. Akan tetapi bentuk realitas empirik abakus tertinggal dalam khazanah spiritual Muslim dalam bentuk tasbih seperti yang telah disebutkan di atas. Yang berkembang ke Eropa dan seluruh dunia adalah angka simbolnya seperti yang kita lihat sekarang. Sehingga bila dihubungkan dengan penemuan perkembangan abakus internasional tidak ditemukan perkembangan berikutnya tentang abakus Arab atau Islam, kecuali tasbih yang telah menjadi alat spiritual ibadah itu.
Babilonia dan Mesopotamia di Asia dikenal sebagai tempat ditemukannya abakus kuno. Mereka membuat tradisi pengetahuan dan pemikiran rasional ke arah perhitungan yang kemudian mengalir ke India dan Irak pada saat kemajuan zaman keemasan ilmu pengetahuan Islam berkembang di sana. Dunia mendapat keuntungan besar dari perkembangan pengetahuan di Bagdad, Damaskus, Spanyol, dan Sisilia dengan simbol angka. Tidak menutup kemungkinan dari Babilon dan Mesopotamia ini dengan simbol alat abakus berkembang ke Rusia dan Cina, sehingga mengabadi di dua wilayah yang sekarang menjadi rujukan tempatnya abakus.
Abakus yang dipakai di dunia sekarang yang paling populer adalah abakus Cina yang dikenal dengan istilah sim suan. Karena dikenal sudah berabad-abad dan begitu meluasnya di pakai oleh komunitas Tionghoa di mana saja di seluruh dunia, abakus ini menjadi lebih populer namanya. Abakus Cina ini tidak sama dengan abakus lainnya. Abakus ini pada tiang vertikal memiliki dua biji yang bernilai lima di atas garis pemisah dan lima biji bernilai satuan berada di bawah garis tersebut. Sampai sekarang, abakus seperti ini masih terus dipakai dan tampaknya sebagai alat hitung konvensional Cina akan terus digunakan.
Perlu diketahui, dalam tradisi Arab penyebutan nama Cina adalah untuk wilayah-wilayah yang berada di Timur Asia yang jauh dari Timur Tengah. Karakter yang dimiliki Cina dalam pandangan Arab, yaitu kebudayaan tinggi dengan pengetahuan yang berbasis huruf kanji seperti Cina sendiri, Korea, Jepang, Taiwan dan Hongkong. Karena ketinggian budaya dan peradabannya inilah, Rasulullah sempat menganjurkan untuk belajar ke negeri Cina. Tentunya jika sekarang ini termasuk juga ke Jepang yang mengalami perkembangan pesat dalam teknologi mereka.
Abakus Cina: Sim Suan
Abakus yang juga masih terus dipakai orang, adalah abakus Rusia yang memiliki biji sepuluh buah dengan garis tiang vertikal ke pinggir.
Suatu inovasi muncul pada Abad XX di “Cina” yang lain yang berada di Timur Asia bernama Jepang. Di tempat ini ditemukan abakus yang lebih sedikit bijinya karena hanya ada satu biji di atas garis pemisahnya dan di bawah terdapat lima, yang selanjutnya menjadi empat biji saja, seperti yang sekarang sering kita temukan yaitu abakus Jepang.
Orang Jepang menamai abakusnya ini dengan soroban, dan karena itu dapat diklaim bahwa abakus yang berbiji satu empat hanyalah Soroban (dan ada juga yang satu-lima, ciri khas soroban adalah satu biji di atas). Nama-nama lain dari abakus seperti simsuan, cipoa, swipoa, dan sempoa berbeda dalam bijinya serta hanya menjadi alih bahasa dan lafal dari bahasa asli Cina.
Abakus menjadi Mental Aritmetika
Operasi perhitungan aritmetika yang asalnya hanya dengan cara menaikturunkan biji soroban dengan tangan secara nyata, kemudian berkembang menjadi metode yang dikenal dengan mental aritmetika (MA). Melalui metode ini, proses perhitungan dilakukan dengan cara membayangkan menaikturunkan biji soroban dalam imajinasinya. Oleh karena itu, soroban hanya digunakan sebagai alat bantu awal, selanjutnya anak dapat berhitung di luar kepala. Pembentukan ini dilakukan dengan latihan-latihan. Bagi anak yang berlatih metode ini, berhitung menjadi suatu bentuk permainan dengan tanpa dibebani membayangkan angka.
Soroban ditemukan sebagai alat yang sedikit kendalanya untuk dibayangkan dalam memori singkat anak, karena relatif mempunyai alternatif angka yang hanya satu saja. Bila menggunakan abakus Cina 2-5, anak akan sulit membayangkan angka tertentu, misalnya sepuluh (10). Angka tersebut dalam abakus Cina dapat digambarkan dengan tiga alternatif; dengan dua biji di atas yang bernilai lima, atau satu di atas (bernilai lima) dan lima biji di bawah, atau dengan satu biji di tiang berikut tiang yang mewakili puluhan. Dengan demikian abakus Cina tidak dapat dibayangkan dengan mudah, karena alternatif-alternatif tersebut menyulitkan memori anak. Jadi hanya abakus Jepanglah yang dapat digunakan untuk di memori dalam waktu singkat dan sangat sederhana. Karena itulah alasan kenapa hanya abakus 1-4 saja yang berkembang dalam mental aritmetika.
Masing-masing model abakus memiliki keunggulan atau kekhasan dalam cara menghitung. Abakus Cina dikenal karena kecepatan penggunanya dalam transaksi perdagangan. Abakus Rusia setiap tiangnya memiliki sepuluh biji yang bernilai satuan, sehingga tidak ada salah satu biji yang memiliki nilai lebih dari satu, seperti satu biji di atas dalam abakus Cina dan Jepang sebagai angka bernilai lima. Sedangkan abakus Jepang (soroban) memiliki keunggulan dapat digunakan dalam mental aritmetika atau berhitung di luar kepala setelah berlatih dengan soroban yang cukup. Atau juga dahulu disebut orang dengan istilah mencongak.
Mental Aritmetika di Eropa dan Indonesia
Setelah tampak kemajuan di dunia Barat, dan juga setelah kekalahan perang dengan Sekutu, Jepang di Timur muncul sebagai negara yang menjadi pesaing Barat. Jepang tampil dengan percaya diri dalam baju budayanya sendiri sambil membawa prestasi kemajuan IPTEK pesaingnya. Para peneliti ilmu pengetahuan Barat melihat potensi yang dimiliki Jepang, salah satunya adalah tradisi belajar dengan menggunakan MA yang diformulasikan dari Soroban. Secara diam-diam, ternyata Barat juga mulai melirik metode pengajaran ini dan mulai tahun 1980-an mengadopsinya menjadi salah satu pengajaran alternatif. Yang ternyata mendapat tempat yang bagus sebagai dasar untuk mempelajari pengetahuan berikutnya, khususnya matematika.
Di Indonesia MA Sempoa dikenal di kalangan orang Cina, dan baru dikenal masyarakat umum pada tahun 1990-an untuk kalangan mereka sendiri. Sedang tanggapan masyarakat Muslim Indonesia, umumnya masih acuh tak acuh. Besar kemungkinan karena menganggapnya sebagai khazanah pengetahuan yang bukan miliknya, sebab berasal dari Cina dan bukan merupakan tradisi Islam. Baru setelah beberapa orang Muslim memperkenalkannya, timbul kepedulian untuk mengetahui hal ini. Bahkan mulai memasuki TK al-Qur'an dan sekolah-sekolah Islam.
Penutup
Pendidikan MA menggunakan soroban telah menjadi pendidikan internasional yang juga diterima di dunia Barat dan Eropa. Bermula dari Jepang, ke Taiwan, Cina dan Korea dengan basis intelektual berhuruf kanji (seperti Cina), kemudian menyebar ke negara-negara sekitarnya sampai ke seluruh benua.
Pada Akhir abad ke-20 ini sudah lebih dari 50 ribu Mental Aritmetika Center (MAC) di Jepang, dan tiap 8 Agustus diperingati sebagai Hari Soroban. Di Korea kini terdapat 12 ribu MAC, 6 ribu MAC di Taiwan, dan 30 ribu sekolah model MA di Cina.
MA masuk ke Amerika Serikat tahun 1975, termasuk juga ke Brazil, Meksiko, Filipina, Singapura dan Malaysia. Baru pada tahun 1996 memasuki Indonesia dan belum ada sensus berapa cabang yang ada di Indonesia.
Di berbagai negara seperti Cina, Korea, Filipina, Hong Kong, dan Rusia, abacus sampai sekarang masih dan sedang berkembang serta digunakan di dunia pendidikan dan bisnis mereka. Sedangkan di Amerika Serikat, Brazil, Meksiko dan Tonga sedang diperkenalkan di dalam kurikulum sekolahnya.
Sejumlah negara anggota Internasional Abacus Assosiation (IAA) saat ini, seperti Jepang dan Malaysia mewajibkan semua sekolah menggunakan ilmu MA Sempoa. Ada pula yang masih mengadakan penelitian atau studi kelayakan untuk dimasukkan ke dalam pendidikan formal seperti di Inggris, Kanada, Singapura, India, Jerman, Francis, Italia, Belgia, Denmark, Norwegia, Spanyol, dan Swiss. Bahkan yang terkhir di Inggris telah mencanangkan Math 2000 dalam menyongsong MA dengan menghabiskan dana sebanyak 55 juta Pound Sterling untuk memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah.
Sumber : Hidayatullah Read More..

Indahnya poligami?

Dear all, sedikit kisah dari saya......buat para poligamiers.......(baik yang menentang maupun yang mendukung).......Dan mudah2 calon istri saya bisa jadi satu2nya istri dan ibu bagi anak2 saya.....

Beberapa hari yang lalu sepulang kerja di atas Bis Kota yang penuh sumpek pengap dan bau yang campur aduk (keluhan masyarakat kelas bawah indonesia,karena pelayanan publik yang buruk?).
Di lampu merah pinggir jalan, diantara bau knalpot campur bau keringat.. Dari jendela Koantas Bima, saya melihat seorang ibu duduk menggendong anaknya sambil membawa ecek2 (kayanya sih buat ngamen).
Dalam hati saya bertanya,.....Jandakah ia?....Yatimkah anaknya?..... Sedemikian susahkah beban hidupnya?........
Dan dalam hati saya juga bertanya, alangkah indahnya jika para penyembah poligami mau menikahi janda2 seperti mereka.........(Janda fakir, yang hidup miskin?)
Alangkah indahnya bila pemilik ayam bakar wong solo, anggota DPR dan para dai'i2 yang menganggap sudah mampu untuk berpoligami mau mempoligami mereka........................
Oh, alangkah indahnya bila ibu dari anak di gendonganya di nikahi pemilik ayam bakar wong solo, pasti sekolah terjamin dan tentu bisa jadi pengusaha.............
Oh, alangkah indahnya bila ibu dari anak di gendonganya di nikahi para da'i, tentu mereka gak bakal jadi begundal di terminal...........
Oh, alangkah indahnya bila ibu dari anak di gendonganya dinikahi anggota DPR, siapa tahu besok gede bisa jadi wakil rakyat yang memihak rakyat................

Tapi kapan? Apa mereka mau?
Kan mereka janda2 yang bau yang miskin dan birahipun mungkin tak akan bangkit karenanya........

Katanya Poligami bukan masalah birahi thok?

Lha terus itu apa?

Selingkuh?

Kenapa harus yang cantik yang wangi, mantan model atau pengusaha?
Oh, alangkah indahnya poligami bila yang dinikahi orang2 seperti mereka.........

Semoga Tuhan bisa menunjukan mana yang terbaik untuk umatnya...........
(Semoga Tuhan mengabulkan)...... Read More..

Selamat Jalan Hana Sayang

Oleh Nurwidiana

Pagi jum'at selepas sholat Subuh dan tilawah Qur’an, aku menerima telpon dari seorang teman dekatku, dengan suara serak dan nada sedih sahabat saya ini memberitakan kabar sedih “Wid, Hana sudah meninggal tadi pagi…. ” Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Berdetak jantungku mendengar anak kesayangan kawanku itu meninggal. Ya adik kecil yang baru berumur 5 tahun itu akhirnya berhasil menyelesaikan ujiannya pagi itu, InsyaAllah dengan predikat excellent.
Hana kecil yang menurut sahabatku ini selalu ceria dan aktif kini telah beristirahat dengan tenang. Dengan senyuman yang paling indah yang dimiliki, Hana pergi menjemput panggilan Rabbul Izzati. Cuma satu hal yang terfikir olehku saat itu adalah hana kecil saat ini telah menerima penghargaan berupa ijazah paling qualified yang diharapkan oleh setiap manusia di dunia ini, Ijazah husnul khatimah. Ijazah paling tinggi dengan pengikhtirafan dari zat Yang Maha tinggi, zat pemilik Alam semesta ini, Allah SWT.
Aku memang belum pernah berjumpa dengan Hana, semenjak Hana dibawa oleh orangtuanya untuk berubat di sini karena kanker otot. Walaupun sebenarnya aku pernah pergi ke rumahnya untuk sedikit keperluan, namun Allah belum mempertemukan kami, karena pada saat itu Hana kecil sedang dalam proses pengobatan di rumah sakit.
Menurut cerita sahabatku, dua hari sebelumnya Hana nampak lebih sehat, bahkan Hana kecil menginginkan sepeda, yang kemudian dibelikan oleh sahabatku itu, Hana sempat menikmati sepeda barunya walaupun sebentar, sampai kemudian kondisinya drop dan kemudian meninggal.
Pagi pukul 8 aku bersama suami pergi menuju rumahnya, Alhamdulillah hari tersebut aku ambil cuti, sehingga aku bisa ziarah sekaligus berjumpa dengan adik Hana, walaupun perjumpaan ini lain dari pada yang lain tapi ini mencukupi untuk aku, aku ingin melihat wajahnya! Untuk yang pertama dan terakhir.
Apartment Intana Ria blok 7 tingkat 5 no 17. Deg…. Aku melihat tubuh kecil yang telah ditutup kain terbaring sangat tenang di atas kasur yang diletakkan diruang tamu rumah sahabatku ini, aku yakin inilah hana, namun aku tak kuasa untuk melihat wajahnya, air mata ini tak boleh ditahan. Aku duduk dengan pandangan lurus ke arahnya, tanpa sedikit berpaling darinya aku berdo’a untuknya. Hana sayang Allahummaghfirlaha….
Pelukanku dengan sahabatku memang aku rasa tak dapat menghilangkan kesedihan yang dia rasakan, namun untuk aku ya! Aku merasa mendapat taushiyah, dari apa yang telah beliau lakukan untuk merawat amanah Allah tersebut. Dengan kesabaran, ketegaran dan kasih sayangnya yang pastinya diberikan untuk sang anak tercinta. Sahabatku ini telah menjadi ibu yang baik untuk hana, ibu kesayangan Hana & Hellip. InsyaAllah
Akhirnya aku kuasa juga menghampiri Hana, Bismillah, aku buka kain yang menutupi tubuhnya, Subhanalloh, hana tengah tersenyum manis sekali……terlihat kelegaan dari raut wajahnya, mungkin saat itu dia telah mendapat kebahagiaan abadi, kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan yang diidamkan setiap insan muslim…. Allohummaghfirlaha, wa’fuanha…
Menitik airmataku, Ya Allah, Takdir-Mu telah berlaku, ini adalah saat Hana, kali yang lain boleh menjadi giliranku, Hana boleh tersenyum bahagia…. Akankah aku demikian?…Dia hanya 5 tahun hidup didunia ini, tak ada dosa yang diperbuat oleh anak sekecil ini, olehnya seakan jelas jalan ke syurga.
Kesabarannya untuk menjalani ujian Allah berupa sakit kanker di usia yang masih sangat muda, aku rasa telah mencukupi baginya untuk mendapat “senyum dan keridoan Allah”, Bagaimana dengan aku, yang telah hidup hampir 33 tahun dimuka bumi ini, dengan banyak dosa yang telah aku lakukan. Ya Allah ampunilah aku, Berikan kepada kami akhir kehidupan yang baik.
Sempat aku berkata kepada kawanku yang sama-sama melihat wajah Hana, ” Subhanalloh ya hana sabar banget, rasanya kita harus lebih banyak belajar bagaimana bersabar yang baik dari anak kecil seperti Hana”. Temanku mengiyakan ungkapan aku tadi. Kita sering berfikir orang dewasa yang telah lebih dulu dan lebih lama hidup pasti lebih sabar dari anak kecil, karena mereka telah banyak merasakan asam garam kehidupan, tapi saat itu aku fikir ungkapan itu salah….
Banyak orang dewasa yang diberikan ujian seperti Hana, mereka lebih banyak menggerutu, menyesali diri dan banyak lagi respon yang menunjukkan ketidaksabaran, namun Hana, selain sabar menjalani pengobatan yang pastinya sakit, capek, namun dia tetap bisa tersenyum di depan bunda tercintanya, bahkan dia yang menghibur bundanya untuk tidak menangis, “Hana ok kok ummi, Hana nggak apa-apa, ummi jangan sedih..” MasyaAllah….
Ya Allah ajari kami untuk bisa bersikap sabar dalam setiap hal. Kesabaran seperti hamba kecilmu hana….
Selamat jalan Hana sayang, selamat tinggal Hana Asy-Syahidah…Tenanglah bersama penjagaan Allah di sana, damailah disebaik-baik tempat yang telah disediakan Allah untukmu sayang, karena Allah lebih mencintaimu bahkan berbanding cinta orangtuamu. Dan Semoga engkau menjadi pemberat amal kedua orangtuamu. Amin Read More..

Selingkuh Emosional? Kenali Tanda-Tandanya!

Written by Fanya Ardianto

Gara-gara lagi ngerjakan TA yang berkutat di seputar masalah emosional, aku jadi ketimbun sama buku-buku dan artikel-artikel yang membahas segala sesuatu tentang seluk-beluk emosi (emosi manusia maksudnya, sejauh ini belum tertarik buat mempelajari emosi hewan, hehe). Nah, salah satu yang aku baca adalah Emotional Infidelity atau ketidak-setiaan emosional (istilah populer dari ‘tidak setia’ kan selingkuh, yo wes aku artiin aja jadi selingkuh emosional :p).

Ternyata, menurut sumber yang aku baca, perselingkuhan yang sebenarnya, hampir semuanya diawali dari yang namanya selingkuh emosional. Tapi, rata-rata mereka yang terjebak perselingkuhan itu, pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah terlebih dahulu terjebak dalam perselingkuhan emosional. Karena biasanya, mereka secara tidak sadar berlindung dalam salah satu ‘tameng ego’ yang disebut defense mekanisme dengan selalu mengatakan kepada diri sendiri dan pasangan bahwa “dia cuman teman!”.

Padahal, dalam era ‘campur-aduk’ sekarang ini, dimana segala bentuk komunikasi antara pria dan wanita tidak dibatasi apapun, siapapun (termasuk kita) rentan terjerumus tanpa sengaja dalam perselingkuhan emosional. Sebab menurut ahli, perselingkuhan emosional dapat dimulai dari mana saja dan dengan sapaan yang paling sederhana seperti ‘hai atau halo’, bisa dimulai dari ruang rapat, lobi kantor, halte bis atau bahkan dari chatroom. <>
Karena itu, agar kita tidak semakin tertarik jauh ke dalam lingkaran perselingkuhan yang sebenarnya, yuk kenali tanda-tanda perselingkuhan emosional itu. Kalau ternyata kita merasakan salah satu tandanya sedang berproses dalam kehidupan kita, ya mari kita sadar :D, tapi kalau ternyata tidak ada satupun dari tanda-tanda itu sedang terjadi dalam diri kita, ya mari kita bersyukur dan senantiasa meningkatkan ‘kewaspadaan diri’, hehe...

1. Mulai Berahasia
Setiap orang memiliki rahasia, itu hal yang wajar dan memang diperbolehkan. Tapi coba diingat-ingat, apakah Anda mulai menutupi sedikit demi sedikit hubungan pertemanan Anda dengan seseorang kepada pasangan (suami/istri)? Jika iya, coba tanyakan mengapa? Lalu tanyakan juga, apakah Anda mulai menutupi detil-detil dari hubungan pertemanan itu? Seperti misalnya, ketika pasangan bertanya “kapan terakhir kontak sama A?” (anggap aja A ini seseorang yang aku sebut tadi) lalu Anda jawab “wah, sudah lupa, wong sudah lama banget”, padahal kenyataannya baru dua jam yang lalu Anda telpon-telponan sama si A itu. Meski mungkin Anda punya tujuan tertentu untuk berbohong (anggap saja menurut Anda itu demi kebaikan), Anda harus mulai waspada, benarkah kebohongan itu untuk kebaikan seperti yang Anda maksudkan? Kata seorang ahli, pasangan seharusnya tidak berahasia dengan pasangannya tentang teman akrabnya, meski hal itu dirasakan akan menyakiti hati, membuat marah atau membuat cemburu. Kejujuran dan kepercayaan seperti ini adalah syarat yang tak bisa ditawar, dikalahkan atau dikorbankan dalam membina suatu rumah tangga.

2. Memindahkan Kepercayaan
Setiap orang, terlebih yang namanya wanita, pasti memerlukan tempat untuk mencurahkan perasaan (curhat) saat sedang dirundung suatu permasalahan. Tapi coba dipikir kembali, apakah Anda mulai mencurahkan hal-hal yang seharusnya menjadi rahasia rumah tangga kepada pihak luar (terlebih kepada lawan jenis)? Hal-hal seperti keintiman seksual, perbedaan yang tak bisa didamaikan, soal finansial rumah tangga atau detail mengenai kelemahan pasangan, tak boleh dipercayakan kepada orang lain. Kalau Anda merasa mulai mengeluhkan pasangan Anda kepada teman (yang berbeda jenis kelamin dengan Anda), hati-hati, sebaiknya jangan diteruskan. Tapi kalau Anda protes “gimana dong? curhat sama dia bikin perasaan plong, dia bisa ngertiin aku”, itu artinya Anda memang sudah tidak setia secara emosional kepada pasangan Anda.

3. Mulai Membandingkan
Lalu, coba dipikir-pikir juga, apakah akhir-akhir ini Anda secara sadar atau tidak mulai membandingkan pasangan Anda dengan orang lain? Misalnya saja pembandingan itu hanya sebatas angan-angan Anda seperti “seandainya istriku seseksi si A” atau “coba klo suamiku sesabar si B”. Hanya dalam angan saja, kebiasaan membandingkan sudah dapat dikategorikan sebagai cikal bakal ketidak-setiaan, apalagi kalau sampai terucap. Sekali dua kali membandingkan mungkin tidak jadi masalah, tapi kalau jadi kebiasaan, itu adalah tanda bahaya. Karena seseorang yang terbiasa membandingkan akan semakin merasa tidak puas terhadap pasangannya.

4. Kualitas Waktu
Waktu seperti apa yang biasa Anda habiskan bersama pasangan Anda? Apakah sebatas kewajiban sebagai suami istri? Apakah hanya melakukan rutinitas? Apakah hanya berdasarkan keharusan seperti pergi ke suatu acara demi anak-anak? Atau apakah Anda masih suka kencan berdua, tanpa anak, tanpa keluarga atau teman lainnya? Lalu coba diingat-ingat, apakah Anda terlibat dengan aktivitas-aktivitas di luar tanpa pasangan Anda? Seperti seperti melobi tamu kantor di sebuah cafe yang biasanya mengorbankan waktu untuk pasangan/keluarga? Apalagi jika kencan seperti itu dilakukan hanya berdua saja dengan partner berbeda jenis kelamin, hati-hati, sebaiknya ajaklah banyak teman atau pasangan Anda, atau jangan lakukan sama sekali.

5. Mulai Tertarik
Sekarang, coba jujur pada diri sendiri. Apakah Anda mulai tertarik pada salah seorang teman Anda karena penampilan istimewanya? Atau apakah Anda mulai tertarik pada caranya melakukan sesuatu? Atau pada caranya menyapa Anda? Jika iya, pejamkan mata dan tarik nafas panjang, kembalilah fokuskan perhatian emosional Anda hanya pada pasangan Anda. Dan jangan lupa banyak-banyaklah berdoa untuk dijauhkan dari godaan-godaan emosi semacam itu.

Jika dalam kehidupan pernikahan Anda, ada salah satu saja dari ke-5 hal di atas, cobalah sadar, jangan berusaha berlindung dibalik tameng ego dengan mencoba mencari pembenaran atas apa yang Anda lakukan. Dan bila ada 3 dari 5 hal di atas dalam kehidupan pernikahan Anda, jangan tunda lagi, segera cari bantuan profesional, bisa pemuka agama atau konselor perkawinan.

Selanjutnya, coba simak beberapa tips berikut, agar ikatan emosional Anda dan pasangan Anda terjalin semakin kuat:
1. Hargailah pasangan Anda dengan mulai lebih terbuka kepada pasangan tentang teman-teman lawan jenis Anda. Jangan rahasiakan hal-hal sekecil apapun yang Anda lakukan bersama teman Anda itu. Hal ini untuk menunjukkan bahwa tak ada yang istimewa antara Anda dan teman Anda yang pantas Anda tutupi dari pasangan Anda. Dengan kata lain, tak ada orang lain yang membuat Anda rela membohongi belahan jiwa Anda.
2. Jagalah rahasia pasangan Anda. Jika ada hal-hal yang membuat Anda kecewa, coba bicarakan secara terbuka dengan pasangan. Ungkapkan kekecewaan dan harapan Anda secara sportif. Tunjukkan bahwa meski dia telah membuat Anda kecewa, tapi Anda masih menyayanginya dan akan selalu memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri. Atau kalau kelemahan itu bukan sesuatu yang bisa diperbaiki, maka maafkanlah, dan terimalah pasangan Anda seperti apa adanya.
3. Berhentilah membandingkan pasangan Anda dengan orang lain, meski itu hanya dalam hayalan! Kebiasaan membandingkan, tanpa Anda sadari hanya akan membuat cinta Anda kepada pasangan semakin mengecil. Pasangan Anda mungkin memang bukan yang terbaik, tapi yakinilah bahwa dia adalah yang terbaik untuk Anda. Falsafah ini, selain akan menambah rasa sayang Anda terhadap pasangan, juga akan membuat Anda sadar diri dan berhenti berfikir “saya seharusnya mendapat yang lebih baik”.
4. Mungkin Anda adalah orang yang super sibuk, sehingga 24 jam sehari 7 hari seminggu rasanya tak cukup untuk mengkaver kesibukan Anda itu. Tapi seberapapun sibuknya Anda, cobalah untuk lebih banyak meluangkan waktu untuk pasangan. Misalnya duduk berdua saja selama 30 menit setiap hari untuk ngobrol apa saja, saat anak-anak sudah tidur. Atau manfaatkan akhir pekan untuk kencan berdua dengan pasangan, tanpa harus membicarakan soal anak, rumah tangga apalagi pekerjaan. Atau luangkan satu jam waktu Anda di hari Minggu untuk melakukan aktivitas berdua dengan pasangan, misalnya memasak atau mencuci pakaian atau aktivitas lain yang kelihatannya sepele tapi jika dilakukan bersama dengan pasangan akan menimbulkan kedekatan secara emosional.
5. Tunjukkan komitmen kepada pasangan Anda setiap hari. Lakukan sesuatu yang bermakna untuk pasangan Anda setiap hari. Bisa berupa pesan cinta atau menelpon. Jangan jadikan kebiasaan ini sebagai beban, tapi jadikanlah sebagai kebiasaan yang menyenangkan. Melakukan sesuatu untuk pasangan mengingatkan Anda di sepanjang hari, betapa istimewanya dia untuk Anda. Fokus pada hal-hal manis yang dilakukan pasangan Anda untuk Anda, dan ingat, bahwa agar hubungan bisa tumbuh dan berkembang, diperlukan waktu dan usaha. Simpan banyak foto pasangan Anda dan anak-anak Anda di meja kerja/kantor sebagai peringatan visual kepada Anda dan orang lain tentang prioritas Anda.
6. Jika harus pergi ke luar kota untuk melaksanakan tugas kantor, letakkan beberapa foto pasangan atau keluarga Anda di kamar hotel. Anda memang tak perlu foto untuk menghindari perselingkuhan, tapi perlu diselubungi cinta, dan foto-foto itu dapat membantu Anda untuk tetap fokus, bahwa betapa banyak cinta yang Anda miliki dalam hidup Anda, bahkan ketika keluarga Anda jauh di mata. Read More..

Meredam Kemurkaan Ilahi

Seorang pria muda (sebutlah ia bernama amir) mendengar hadits-hadits dan ayat tentang mulianya bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya ber infaq dengan shadaqatussir (sedekah secara sembunyi-sembunyi), sebagaimana hadits Rasul saw ?Sedekah dengan sembunyi sembunyi memadamkan kemurkaan Allah? (HR Thabrani dg sanad Hasan).
Maka bangkitlah di hati Amir niat luhur untuk melakukannya, ia merasa telah banyak bermaksiat dan ia merasa ibadah-ibadahnya tak cukup untuk memadamkan kemurkaan Allah swt, dan iapun mulai mengumpulkan hartanya, setiap ia mendapat untung dari pekerjaannya selalu ia sisihkan untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi, siang malam ia terus berusaha dengan gigih mengumpulkan uang hingga setahun lamanya, terkumpullah sejumlah uang dinar emas yang cukup banyak jumlahnya.
Malam itu Amir menaruh seluruh uangnya itu dalam kantung besar, lalu ia berpakaian gelap dan penutup wajah hingga tak seorangpun mengenalinya, ia berjalan ditengah malam yang sunyi, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang tertidur di emper jalan, maka ia lemparkan kantong uangnya pada tubuh si wanita, si wanita pun kaget terbangun, dan hanya menyaksikan pria bercadar itu lari terbirit-birit. Amir membatin dalam hatinya? ?ah? wanita itu pasti
berharap isi kantung itu adalah makanan, namun? MASYA ALLAH?SETUMPUK UANG DINAR?!!..wah.. dia pasti gembira dan mendoakanku..Puji syukur atas Mu Rabbiy, aku lelah setahun mengumpulkan uang untuk hal ini.., semoga Engkau menjadikannya shadaqah rahasia yang kau terima..
Keesokan harinya heboh lah kampung itu dengan kabar bahwa seorang wanita pelacur mendapat sekantung uang dinar emas ketika sedang menunggu pelanggannya??!, mendengar berita itu maka Amir terhenyak lemas.. ia membatin?, Subhanallah.. pelacur.. sedekahku yang kukumpulkan setahun ternyata ditelan pelacur!, ah.. sedekahku tak diterima oleh Allah.. hanya menjadi santapan wanita pezina dan penyebab orang berzina?naudzubillah?!
Amir muram dan sedih.. namun ia tetap penasaran, ingin agar sedekahnya diterima oleh Allah dan tak salah alamat, maka ia mengumpulkan lagi harta dengan lebih gigih lagi hingga setahun lamanya, setelah harta terkumpul ia membeli sebanyak-banyaknya perhiasan emas dan berlian, terkumpullah sekarung perhiasan beragam corak dan jenis.. ah.. ia puas memandang jerih payahnya.., iapun mengulangi perbuatannya, menggunakan penutup wajah dan membawa karung perhiasan itu ditengah malam.., tiba-tiba ia melihat seorang lelaki setengah baya yang sedang berjalan ditengah malam, wajahnya tampak kusut dan penuh kegundahan, maka si Amir pun melemparkan karung itu pada si lelaki dan berkata : ?terimalah sedekahku..!?, lalu iapun lari terbirit-birit, agar si lelaki itu tak mengenalinya.
Keesokan harinya kampung itu gempar, semalam ada seorang perampok yang ketiban rizki sekarung perhiasan dari lelaki misterius?, ah..ah.. Amir sangat lesu.. dua tahun sudah kukumpulkan uang dengan susah payah, tapi selalu salah alamat. Namun Amir masih juga penasaran.., ia kembali kumpulkan uang.. berlanjut hingga setahun, maka ia berbuat seperti tahun yang lalu lalu, menaruh uang dinar emasnya di kantung kulit, lalu berjalan ditengah malam.. ia melihat seorang tua renta yang berjalan tertatih tatih sendirian.. nah.. ini.. pasti tak salah alamat..gumam Amir.. iapun memberikan kantung Dinar Emasnya pada Kakek itu dan lari.
Keesokan harinya kampung itu gempar lagi, seorang Kakek yang menjadi orang terkaya di kampung itu mendapat sedekah sekantung emas dinar.. maka Amir pun roboh.. ia kapok.. berarti memang ia adalah pria busuk yang sedekahnya tak akan diterima oleh Allah, 3 tahun ia berjuang namun Allah menghendaki lain.., Amir pun berdoa : ?Rabbiy kalau kau menerima sedekahku itu maka tunjukkanlah?.
Zaman terus berlanjut tanpa terasa, puluhan tahun kemudian Amir sudah tua renta, di usia senjanya ia mendengar ada dua orang ulama adik kakak, keduanya menjadi ulama besar dan mempunyai murid ribuan, kedua Ulama itu anak yatim, ayah mereka wafat saat mereka masih kecil, lalu karena jatuh miskin maka ibunya akhirnya melacur untuk menghidupi anaknya, dalam suatu malam ibunya bermunajat pada Allah : ?Rabbiy, kuharamkan rizki yang haram untuk anak-anakku, malam ini berilah aku rizki Mu yang halal, lalu Ibu itu tertidur di emper jalan, lalu ada seorang misterius yang melemparkan sekantung uang dinar emas padanya, lelaki itu menutup wajahnya dengan cadar, maka sang Ibu gembira, bertobat, dan
menyekolahkan anaknya dengan uang itu dan hingga kedua anaknya menjadi Ulama
dan mempunyai murid ribuan banyaknya...
Airmata menetes membasahi kedua pipi Amir yang sudah tua renta, oh.. sedekah ku itu ternyata diterima Allah.. dan pahalanya dijaga Allah hingga berkesinambungan dengan anak-anak sipelacur yang menjadi ulama dengan uang sedekahnya, dan memiliki murid ribuan pula, Maha Suci Allah.. Dia tidak menyia-nyiakan jerih payahku.. namun apa nasibnya dengan sedekahku yang tahun kedua?, belum lama Amir membatin, datang pula kabar bahwa seorang Wali Allah barusaja wafat.., dia dulunya adalah perampok, suatu malam ia dilempari
sekarung perhiasan oleh pria misterius, lalu ia bersyukur kepada Allah, beribadah dan beribadah, meninggalkan kehidupan duniawi, berpuasa dan bertahajjud, hingga menjadi orang yang Shalih dan Mulia, dan wafat sebagai dengan mencapai derajat Waliyullah (kekasih Allah) dan banyak pula orang yang bertobat ditangannya.
Amir semakin cerah wajahnya dan semakin malu kepada Allah, tak lama sampai pula kabar padanya bahwa telah dibangun sebuah rumah amal, yang selalu tak pernah sepi dikunjungi para pengemis, rumah amal itu selalu membagi-bagikan hartanya pada para Fuqara, rumah amal itu didirikan oleh seorang tua renta yang kaya raya di kampung itu, ia awalnya sangat kikir, namun suatu malam ia dihadiahi sekantung uang dinar emas oleh pria misterius, iapun malu dan bertobat, lalu menginfakkan seluruh hartanya untuk rumah amal.
Amir tak tahan menyungkur sujud kehadirat Allah swt, betapa luhurnya Dia Yang Maha Menjaga Amal nya yang tak berarti hingga berlipat-lipat dan berkesinambungan, ah.. Amir benar-benar telah mencapai cita-citanya.. yaitu sabda Rasul saw : ?Sedekah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah?, dan ia mendapatkan pahala yang terus mengalir tanpa henti, bagai menaruh saham dengan keuntungan berjuta kali lipat setiap kejapnya, betapa
tidak?, apalah artinya sekantung uang dinar emas dibanding pahala sujud orang yang bertobat?, sedangkan kita mendengar hadits Rasul saw : ? Dua raka'at Qabliyah Subuh lebih mulia dari dunia dan segala isinya?. Lalu bagaimana dengan pahala yang bertumpuk dari sebab amal sedekahnya yang tak berarti itu?, betapa beruntungnya si pria ini, dan betapa mulia derajatnya, dan merugilah mereka yang kikir dengan hartanya, yang merasa bahwa makan dan minumnya lebih berhak didahulukan daripada menjadikannya perantara yang mendekatkannya pada Keluhuran yang Abadi, ah.. semoga aku dan kalian dikelompokkan sebagai penanam saham
untuk meneruskan tegaknya Dakwah Nabi Muhammad saw, amiin..

sumber :
? Penjelasan kitab Al Hikam oleh Al Allamah Alhabib Umar bin Hafidh, pada pesantren kilat 40 hari pada Jumaditsani 1425 H di Darulmustafa Tarim, Yemen.
? Mukhtar Al Hadits Read More..

Wahai Para Suami, Singsingkanlah Lengan Bajumu

Oleh: HP

Bulan Ramadhan berarti pula bulan penuh kesibukan bagi para ibu. Mereka harus bangun di pagi-pagi buta untuk menyiapkan makan sahur bagi keluarganya. Sementara kaum suami biasanya masih terlelap pulas dalam tidurnya dan menunggu sampai makan sahur telah tersedia untuk dibangunkan.

Pemandangan seperti ini mewarnai kehidupan mayoritas keluarga muslim setiap tahunnya. Para ayah bisa dengan tenang berkonsentrasi dengan ibadahnya atau bahkan cuma bermalas-malasan sementara kaum ibu sibuk membereskan pekerjaan rumah tangga.

Ada pandangan yang menghinggapi sebagian besar kaum muslimin yang menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan kaum ibu/istri sementara laki-laki hanya mencari nafkah dan tidak perlu repot-repot membantu.

Dan terciptalah kaum suami yang menganggap dirinya sebagai boss bukan pemimpin. Mereka menginginkan untuk selalu dilayani oleh istrinya bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan remeh sekalipun seperti mencari kaus kaki atau membuat kopi yang sebetulnya tidak terlalu berat untuk dikerjakan sendiri.

Imam Nawawi dalam Syarahnya mennyatakan bahwa istri yang melayani suaminya seperti membuat roti, mencuci pakaian dsb merupakan sumbangan dan kebaikan istri terhadap suaminya akan tetapi tidak wajib untuk dilakukan, bila misalnya ia tidak mau melaksanakannya maka ia tidak berdosa.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Aisyah r.a ditanya apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w di rumahnya, ia menjawab "Beliau adalah seorang manusia biasa, membersihkan pakaiannya, memerah susu kambingnya dan melayani dirinya", dalam hadis yang lain disebutkan "Beliau biasa menjahit pakaiannya, menjahit sandalnya, dan mengerjakan apa yang dikerjakan kaum laki-laki di rumah"

Dalam sebuah riwayat lain Umar pernah ditanya seseorang kenapa ia diam saja ketika dimarahi istrinya, Umar bin Khatab menjawab "Terus terang saja tidak ada orang yang paling saya segani di dunia ini selain ibu anak-anak saya.
Itu karena saya merasa terlalu banyak berhutang budi kepadanya, menyusui dan merawat anak-anak saya, memasakkan, mencuci pakaian dsb yang sebenarnya bukan merupakan kewajibannya, Bagaimana saya bisa marah kepada orang yang telah banyak berbuat baik pada saya"

Karena itulah sungguh bukan seorang suami teladan apabila ia bertindak dan berbuat seolah-olah ia adalah boss yang harus selalu dilayani oleh istrinya. Karena pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan oleh istri sesungguhnya bukanlah merupakan kewajibannya melainkan amal dan bukti kasihnya terhadap suaminya, karena itulah sudah sewajarnya lah apabila suami juga membalas kebaikan itu dengan kebaikan pula. Tidak ada salahnya bila suami juga sekali kali turun ke dapur bahkan secara rutin mengerjakan beberapa tugas rumah tangga untuk meringankan beban istrinya. Prinsip utama hubungan suami-istri dalam Islam adalah berbasis pada hubungan kemitraan yang saling tolong menolong, bukan hubungan antara boss dengan bawahannya.

Rasulullah pernah bersabda "Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik pada istrinya", jadi momen bulan Ramadhan haruslah pula dimamfaatkan para suami untuk memulai untuk membalas perbuatan baik yang telah dilakukan oleh istrinya selama ini, mulailah mengerjakan apa-apa yang bisa dikerjakan sendiri, jangan terlalu membebani istri dengan pekerjaan yang berat, karena istri andapun punya hak untuk beristirahat ataupun berkonsentrasi mengerjakan amal ibadah di bulan Ramadhan.[]

Penulis adalah aktivis BKPRMI Jawa Barat Read More..

SUAMIKU !

Aku tersentak bangun. Dengan tergesa mataku mencari-cari letak jam. Duh, 15 menit lagi imsak! Aku pasti ketiduran setelah tadi terkantuk-kantuk mengganti popok bayiku dan menyusuinya. Anakku masih tertidur tenang di sebelahku, dan suamiku ... Lho, kemana dia?

Segera aku bergegas ke dapur, dan astaga! Suamiku sedang merapikan meja dan menuangkan masakan yang sudah dipanaskan. Melihat aku muncul dengan rupa kusut masai, dia tersenyum.

"Ketiduran, Ma? Tenang saja, sudah beres semua. Ayo, makan buruan, entar lagi imsak lho," Suamiku duduk dan mengambilkan piring untukku. Aku menyendokkan nasi untuknya dan juga untukku.

"Tumben Papa bisa bangun pagi-pagi. Biasanya bangun sholat shubuh juga harus Mama usap mukanya dengan handuk dingin dulu."

"Hehehe, iya sih. Ini juga karena kamu bersikeras mau puasa, padahal kamu 'kan lagi menyusui ..."

"Lho, aku 'kan sudah konsultasi dengan dokter," potongku cepat, "Dan dokter bilang ASI-ku cukup banyak dan aku tetap bisa puasa sambil menyusui asal..."

"Asal makanmu bergizi, minum cairan yang banyak dan cukup istirahat," Suamiku meneguk air putihnya, "Nah, bagaimana kamu bisa cukup istirahat kalau tiap malam kamu bangun untuk mengganti popok si kecil dan menyusuinya sampai terlelap dan setelah itu masih harus menyiapkan makan sahur juga?
Karena itu aku yang akan bangun tiap sahur untuk menyiapkan makanan, kamu nanti aku bangunkan kalau semuanya siap santap. Jangan khawatir, begini-begini aku juga bisa masak lho sebab dulu ibuku mengharuskan aku untuk ikut membantunya di dapur. Hahaha, ternyata ketrampilan itu sekarang berguna juga."

Suamiku berdiri dari kursinya, berjalan ke dapur dan kembali dengan dua gelas jus buah. Satu gelas disodorkan ke hadapanku, "Aku tidak ingin anakku kekurangan gizi karena Mamanya sibuk berpuasa. Ayo neng, cepat diminum. Habiskan dalam satu napas yah! Susu yang tadi sudah kamu habiskan juga, 'kan?"

Sungguh mataku berkaca-kaca melihat suamiku yang kini juga bergegas merapikan meja dan membawa piring kotor ke bak cuci, "Aku cuci nanti kalau matahari sudah kelihatan saja yah. Janji deh! Sekarang mau wudhu dulu sebentar lagi shubuh."

Aku tak menyangka sama sekali suamiku bersedia melakukan semua ini demi meringankan bebanku yang ingin tetap melakukan puasa sementara bayiku yang baru 5 bulan masih membutuhkan ASI. Puasa tahun lalu, aku masih tinggal dengan orangtuaku karena suamiku harus dinas keluar negeri dalam waktu lama sementara aku dalam keadaan hamil. Dan seperti biasanya setiap sahur, hanya ibuku yang bangun dan menyiapkan makan sahur sementara ayah dan kakakku yang laki-laki masih terlelap.

Begitu juga saat berbuka puasa, maka ibu seorang diri pula yang menyiapkan segala-galanya. Kami tidak punya pembantu, dan bantuan yang diharapkan ibu hanyalah dariku. Saat aku sedang hamil, maka ibu pun membebaskan aku dari keharusan membantu menyiapkan makan sahur karena aku menjalani kehamilan yang cukup berat dimana mual dan muntah terus mengiringi sampai akhir melahirkan sehingga aku seringkali hanya bisa tergeletak di tempat tidur.

Melihatku masih termangu dalam dudukku, suamiku menarik tanganku, "Ayo buruan, aku mau sholat shubuh jamaah sama kamu trus tidur lagi ... "

Lalu dia menatapku, "Tidak usah terharu segala, Ma. Aku mencintai dan menyayangi kalian berdua, istri dan anakku. Aku hanya berusaha membantu apa yang bisa kulakukan agar kalian berdua bisa mendapat apa yang seharusnya memang menjadi hak kalian. Sudahlah, ayo sholat sekarang. Kamu juga masih harus menyiapkan bahan kuliahmu nanti."

Aku sangat bersyukur karena suamiku sangat pengertian dan mau berbagi tugas rumah tangga dengan istrinya. Suamiku juga tidak pernah menganggap bahwa tugas rumah tangga semata-mata adalah tugas istri sehingga ia tak mau turut serta ambil bagian. Suamiku juga sangat menikmati peran barunya sebagai ayah, sehingga ia dengan senang hati dan suka cita mau memandikan bayi, mengganti popoknya, menggendong dan menimang anaknya sampai tertidur, dan
bahkan saat puasa begini ia dengan sukarela bangun di kala sahur untuk menyiapkan makan karena ia tak ingin menyusahkan istrinya.

Hal ini bisa terjadi sebab dari kecil ia sudah dibiasakan oleh orangtuanya untuk turut serta dalam pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan mengasuh adiknya yang bayi sehingga ia sama sekali tidak merasa canggung dan terbebani. Berbeda dengan ayah dan kakak laki-lakiku yang di rumah selalu diperlakukan istimewa dan berhak atas pelayanan-pelayanan, sehingga mereka seringkali tak mau tahu dengan urusan rumah tangga dan menganggap itu
menjadi tanggung jawab ibu dan aku seratus persen.

Ini menjadi cerminan buatku untuk mendidik putraku yang sekarang masih bayi menjadi seorang laki-laki yang seutuhnya. Seorang laki-laki yang tidak semata menonjolkan sisi maskulinnya tetapi juga mampu mengolah sisi femininnya sehingga pada akhirnya mampu bertenggang rasa dan menjadi manusia yang penuh perhatian dan kasih sayang.

Penulis adalah aktivis Yayasan Dunia Ibu Read More..

Hanya Ingin Kau Berubah

Maafkan Ayah mengganggumu saat tidur, tapi...ini sudah waktunya kau salat subuh. Walau berat mata ini, cobalah kau paksa untuk mengerjakan salat yang hanya 5 menit dengan waktu yang sedikit dibanding waktu tidurmu yang sejam bahkan lima jam berlalu. Tapi, Ayah hanya ingin kamu salat. Salahkah???

Maaf bila Ayah mematikan tape mu karena sudah waktunya kamu mengaji. Ngaji saja dulu, minimal 1 menit bukankah waktu mendengarkan lagu dan bersantaimu lebih banyak dari pada waktumu mengaji yang tidak ada seper2nya. Ayah hanya ingin kamu bisa mengaji dan khatam al qur'an meskipun untuk yang pertama kali.

Maafkan Ayah bila terkadang tidak membangunkanmu untuk pergi sekolah meski tak tega, karena hanya ingin memberi pelajaran padamu yang selalu menggunakan kata "nanti" kalau disuruh, termasuk disuruh bangun untuk berangkat sekolah setelah bangun dan kembali tidur lagi. Yang hingga akhirnya kau bangun kesiangan meski sudah ada yang membangunkanmu. Itu hanya pelajaran agar kau menghargai waktu dan berusaha untuk disiplin waktu.

Aku hanya ingin berkata. Aku sayang padamu, saking sayangnya aku pada mu hingga tidak ingin suatu kesalahan kau perbuat. Aku hanya ingin menjagamu. Seperti aku menjaga diri ku sendiri. Aku rela kau benci. Aku rela kau tak anggap aku sebagai Ayahmu, Aku rela kau usir hadirku dalam hidupmu, aku rela kau palingkan wajahmu dari ku, aku rela tak ada sedikit kata maaf untukku. Hanya satu yang aku mau belajarlah untuk menghargai hidup ini, belajarlah untuk bisa berkarya meskipun hanya menjadi anak yang penurut. Belajarlah untuk menghargai waktu, karena kedisiplinan bukanlah dari orang dan disiplin adalah harga yang mahal dalam hidup kita. Karena orang akan cerdas karena disiplin, ia akan dihargai karena disiplin, ia akan dicintai karena disiplin. Aku ingin kau bisa mengkhatamkan alqur'anmu, aku ingin kau menunaikan nazar untuk salat lima waktu.

Aku tahu kau bukan musuhku, dan kau pun bukanlah orang lain dalam hidupku.... Karena itu aku ingin kau bisa berubah.

Aku berkata itu bukan berarti aku orang yang disiplin, bukan berarti aku orang yang pandai menghargai waktu tetapi, aku orang bodoh yang ingin berusaha memanfaatkan waktu sebaiknya sebelum ajal menjemputku, karena aku sedang mempersiapkan mencari jawaban dari pertanyaan malaikat izroil tentang hidupku yang digunakan untuk apa, tentang waktuku yang dihabiskan untuk apa. Itulah yang sedang aku persiapkan, dari yang aku persiapkan. Semoga kita bisa menjawabnya dengan jawaban yang memuaskan Izroil. Karena sebenarnya Allah mencari hambaNya yang selalu menangis karena waktunya lebih sedikit dari pada pekerjaannya yang itu semua tentunya dalam kontek kebaikan dunia akhirat. INGATLAH, aku sayang pada kalian melebihi diriku sendiri dan aku rela dibenci. Karena aku hanya ingin kalian anak-anakku juga disayang ALLAH. Read More..

Tuesday, February 17, 2009

Yang Tersentuh

Sentuhan seorang ibu memang bisa membuat ketenangan pada diri anak. Getaran cinta ibu mampu mengalir pada pori-pori kulit anak dan menembus hatinya, diam , damai tak terperi. Sebuah sentuhan bisa menggambarkan isi hati orang yang menyentuh, lihatlah bagaimana seorang pawang menjinakan seekor ular hanya dari sentuhan, begitu juga dengan binatang lainnya karena hanya bahasa tubuh itulah yang bisa melintasi berbagai mahluk seperti florist dengan bunga, seperti petani dengan padi dan nelayan dengan ikan yang di budidayakannya.

Jarak antara tempat kerja saya dan masjid cukup jauh, sehingga untuk sholat dzuhur sewaktu jam istirahat dan makan siang lebih cepat menggunakan sepeda motor yang menjadi alat transportasi harian. Kebetulan warung makanan berjejer di depan masjid sehingga sekali melangkah dua kepentingan terlampaui begitulah kira-kira kalo kita mau cocokan dengan peri bahasa.

Memang tidak pernah ada tarif parkir resmi didepan masjid tetapi biasanya orang memberi sebanyak seribu rupiah untuk sekali parkir (tidak ada hitungan waktu ).
Saya sebenarnya jarang berbicara lama dengan tukang parkir tersebut, sebut saja namanya Saimin, tetapi setiap bertemu, saya sempatkan menjabat tangan atau paling tidak menyentuh pundaknya sambil menanyakan khabar, itu saja tidak lebih. Tetapi tindakan sederhana yang berasal dari sunnah Rasulullah tersebut cukup membekas di hatinya. Jika belum ada orang keluar atau masuk parkiran biasanya Saimin selalu duduk di sepeda motor saya.

Suatu hari sewaktu Saimin hendak memandu truk yang lewat depan masjid, ada yang coba mencuri motor saya, tetapi Saimin berhasil mengagalkan walau sang pencuri tidak berhasil di tangkap dan bodi motor saya sedikit retak karena sewaktu ketahuan, motor dibanting ke tanah lalu pencuri tersebut melarikan diri dengan rekannya yang mengendarai sepeda motor lain . Saimin minta maaf karena tidak bisa menjaga sepeda motor saya. Sambil menjabat tangannya, saya mengatakan bahwa sayalah yang mesti berterimakasih karena telah berhasil menggagalkan pencurian tersebut. Saimin hanya tersenyum sambil menyentuh pundak saya, itulah
pertamakali dia yang menyentuh saya dan bisa saya rasakan sebuah rasa persahabatan.

Ada bahasa verbal yang ketika di ungkapkan bisa dimengerti setiap mahluk yang memiliki telinga, ada bahasa gerak ( Gesture ) atau mimik yang ketika di ungkapkan mungkin bisa di mengerti oleh semua mahluk yang memilki mata dan ada juga bahasa tubuh yaitu sentuhan yang ketika di ungkapkan bisa dirasakan oleh mahluk yang tidak memiliki telinga dan mata sekalipun tetapi bisa dirasakan oleh hati

Anas Ra berkata,"Kami bertanya kepada Rasulullah Saw, "Bila berjumpa sahabat (saudara seiman) apakah kita saling membungkuk?" Nabi Saw menjawab, "Tidak usah." Kami bertanya lagi, "Apakah berpelukan satu sama lain?" Nabi menjawab, "Tidak, tetapi cukup dengan saling bersalaman ." (HR. Ibnu Majah) Read More..

Monday, February 16, 2009

kapan ayah pulang, nek?

Disaat silaturahmi Bersama Ananda kami memberikan hadiah untuk yang bisa hapal doa2 sehari-hari. Mas Nurul yakin bertanya, "hayo..siapa yang bisa doa untuk kedua ibu bapak?" terdengar suara lantang, "allahu akbar." dimas angkat tangan langsung mebacakan doa, "allahumaghfirli dhunubi waliwalidaiyyah warhammuma kama robbayani shoghiro..." suaranya terdengar terbata-bata. Nampak Dimas matanya memerah.

Doa Dimas begitu tulus dipanjatkan kepada kedua orang tuanya, disaat Dimas memanjatkan doa itu tepat pada 40 hari ayahnya Dimas meninggal dunia. Sebelumnya setahun yang lalu Ibunya terlebih dahulu meninggal dunia ketika melahirkan putra keduanya. Dimas sekarang kelas 1 SD, tinggal bersama neneknya yang tidak bekerja. Dimas senantiasa ceria & selalu rajin mengaji.

Sewaktu kami ke rumah Dimas, neneknya bertutur, Dimas tidak bisa tidur kalo tidak ada ayahnya. Biasa Dimas suka menunggu bapaknya pulang kerja di depan pintu. Jika terdengar suara motornya Dimas langsung berteriak, "Mah, ayah pulang..ayah pulang..." Sambil naik dibelakang motor ayahnya.

Sejak ayah dan ibunya tidak ada, Dimas hanya duduk di depan pintu, sambil bertanya pada neneknya, "kapan ayah pulang, nek?"

---

Sabda Nabi SAW, Jika engkau ingin melunakkan hatimu, sentuhlah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin." (HR Ahmad)

by Agus syafi'i Read More..

Luar Biasanya Berkeluarga

Orang tidak menikah itu memang luar biasa tapi jauh lebih luar biasa adalah mereka yang menikah sebab orang yang menikah berarti menyatukan dua perbedaan.

Hidup berumah tangga bagaikan Berlayar bahtera di tengah samudera luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi, dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah. Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya dipandang sebagai pintu kebahagiaan.

Segala macam harapan kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. Akan tetapi setelah periode “impian indah” terlampaui orang harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan ternyata adalah “problem”. Kehidupan manusia, tak terkecuali dalam lingkup keluarga adalah problem, problem sepanjang masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justeru terletak pada kemampuan seseorang mengatasi problem. Sebaik-baik mukmin adalah orang yang selalu diuji tetapi lulus terus, khiyar al mu’min mufattanun tawwabun.(hadis).

Problem itu sendiri juga merupakan ujian dari Alloh SWT, siapa diantara ,mereka yang berfikir positif, sehingga dari problem itu justeru lahir nilai kebaikan, liyabluwakum ayyukum ahsanu `amala (Q/67:2) liyabluwakum fi ma a ta kum (Q/6:165). Read More..

Indahnya Pernik Kehidupan

Pernah satu hari ada yang bertanya, "apakah dikeluarganya mas agus tidak ada ertengkaran?" saya menjawabnya, "iya. sebab itu bagian indahnya pernik-pernik kehidupan. Dan buat saya keberhasilan membangun keluarga adalah lebih utama daripada karier pekerjaan.

Mengarungi kehidupan tak ubahnya mengarungi samudera, terkadang lautan tenang dan angin sumilir, tetapi terkadang tanpa diduga datang ombak besar. Bagi orang yang faham sunnatullah laut, maka ia bisa berhitung kapan musim ombak dan kapan musim tenang. Tetapi kehidupan juga sering diungkapkan sebagai “tersandung di jalan rata”, terpeleset oleh “kerikil” kehidupan, dan sebagainya. Pembaca buku ini mungkin sudah banyak makan asam dan garam kehidupan. Meski begitu tetap saja anda masih dihadang oleh banyak problem.

Pernik adalah benda kecil tetapi menarik perhatian. Pernik-pernik hidup adalah sesuatu yang sebenarnya tidak prinsipil, tetapi karena menarik perhatian, maka ia bisa menyita perhatian suami dan isteri sehingga mendistorsi proporsionalitas masalah.

Manusia sebagai individu adalah unik. Rumah tangga adalah mempersatukan dua keunikan, keunikan suami dan keunikan isteri. Jika keunikan suami dan keunikan isteri menjadi sinergi maka rumah tangga itu mampu mempersepsi stimulus secara proporsional. Tetapi jika dua keunikan itu bertolak belakang, maka segala yang pernik-pernik dipersepsi menjadi prinsipil, dan meresponya juga dengan sikap prinsipil berpijak pada keunikan masing-masing. Jika keadaan sudah demikian maka sakinah akan menjauh dari rumah tangga, dan sebagai gantinya adalah kesalahfahaman yang berkesinambungan. Rumah tangga tidak lagi menjadi “surga” tetapi menjadi “neraka”. Read More..

Rizki Dalam Keluarga

Salah satu problem yang sering terjadi dalam keluarga adalah rizki. suami bekerja dan istri dirumah biasa tidak menjadi masalah namun jika istri bekerja sementara suami dirumah menjaga anak masalah menjadi bermunculan. Seemestinya masalah itu tidak muncul jika masing-masing pihak memahami bahwa rizki itu adalah rizki bersama sekeluarga. bukan rizki istri semata atau rizki suami semata.

Sebenarnya Alloh SWT telah menjamin rizki hambanya, bahkan jika seseorang ingin menikah tetapi ekonominya masih berat, kata al Qur’an nikah saja, Allah yang menjamin rizkinya (in yakunu fuqara yughnihimullah Q/an Nur:32). Banyak pasangan ketika baru nikah belum memiliki harta apa-apa, tetapi kemudian mereka hidup berkecukupan. Sebaliknya ada yang ketika menikah sengaja mencari pasangan atau mertua orang kaya, ternyata tak terlalu lama sudah jatuh menjadi orang miskin. Ada yang semula suami lancar sebagai pencari nafkah, tetapi kemudian jatuh sakit berkepanjangan sehingga tak lagi produktif, kemudian sumber rizki berpindah melalui isteri..

Persoalan saluran rizki bisa menjadi problem ketika orang memandang bahwa rizki itu hanya rizkinya, bukan rizki keluarga. Suami yang sukses kemudian menjadi GR (gede rumongso-bahasa Jawa, maksudnya merasa dirinya sangat penting) memandang rendah isterinya yang cuma nyadong. Ketika saluran rizki pindah lewat isteri, sang isteri juga kemudian menjadi GR, memandang sebelah mata suami. Inilah yang sering menjadi kerikil tajam, meski rizki melimpah, padahal sebenarnya rizki itu adalah rizki bersama sekeluarga.
Read More..

Mahalnya sebuah karir untuk wanita

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah Perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.

Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika.Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saya saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.

Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan Sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan..

Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami.

Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba.

Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak Begitu hebat pada putri kami.

Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun.

Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.

Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal.

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.

Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname dirumah sakit selama 3 minggu)

Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini Mama sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja.

Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul.

Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.

Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya.

Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.

Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin lebih.

Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka.

Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya.
Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.

Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik.

Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.

Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi?.

Meski sebenarnya suami saya juga seorangyang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan.

Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.

Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka, toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas" selalu menjadi patokan saya.

Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.

Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.

Dan saya tidak mengetahuinya!!! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.

Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya .. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami.

Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya. Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi , setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit.

Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.

Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya.

Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia.

Tragis !

Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati Kalau lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah.

Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di pesantren.

Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.

Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama.

Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya itulah foto terakhirnya.

Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.

Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.

Dan di halaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah.

Maya menulis :
"Ya Tuhan kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat berdoa, siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel di sekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur..........Ya Tuhan , Maya kangen banget sama bik Inah" bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?

Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali,

seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.

Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya Pemeran utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.

Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.

Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya.

Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang mengalaminya.

Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy untuk menentramkan hati saya.

Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua.

Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin! Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.

Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya.Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni. Dan semoga Tuhan mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya.

Dan disetiap berdoa saya selalu memohon "YA Tuhan seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Tuhan, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu".

Semoga Tuhan mengabulkan doa saya.

Mirna Abas
Pascasarjana Ilmu Ekonomi
Gedung PAU Ekonomi UI Lt. 1
Kampus UI
Phone : +62-21-78849152/53
Fax : +62-21-78849154
Read More..

Nama Anda Dalam Bahasa Jepang

Nama Anda Dalam Bahasa Jepang
by: uwinarno

Kemarin saya dapat forward email dari seorang teman tentang conversi nama kita ke dalam bahasa Jepang, saya tidak tahu ini benar atau cuma bercanada, tapi karena kelihatannya menarik email rumus konversinya saya posting ke blog ini.

A - ka B- tu C- mi D - te E - ku
F - lu G - ji H - ri I - ki J - zu
K –me L - ta M - rin N - to O -mo
P - no Q - ke R - shi S - ari T -chi
U - do V - ru W -mei X - na Y - fu
Z - zi
Contoh : uwinarno = domeikitokashitomo .

Silakan coba nama anda ….

Read More..

Akal Yang Orsinil

Memang orang boleh berbangga jika masih memi­liki akal yang orisinil. Akal adalah problem solving capasity yang berfungsi untuk berfikir. Dengan fikirannya itulah manusia bisa mengatasi masalah, bisa menjawab pertanyaan, bisa nengambil keputusan dan bisa melakukan berbagai kreatifitas. Akal itulah yang membuat manusia berbeda dengan hewan..

Secara filosofis, manusia adalah hewan yang berfikir, haya­wanun natiqun, jika hilang akalnya maka yang ada tinggal hewannya. Akal adalah subsistem dari jiwa yang fungsinya berfikir, merasa dan berkehendak. Akal bisa menemukan kebenaran tetapi tidak me­nentukannya, karena jika ada seribu orang maka ada seribu kebenaran. Kebenaran menurut akal maling berbeda dengan kebenaran menurut akal polisi. Kebenaran menurut akal terdakwa berbeda dengan menurut akal jaksa dan hakim. Akal yang orisinil adalah akal yang berfikir dan keputusannya konsisten mengikuti logika kebenaran, tidak terkontaminasi oleh kepentingan. Akal yang prima menurut mufassir Fahruddin ar Razi dalam tafsir al Kabir disebut al ‘aql as salim, dan itulah nurani

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
Read More..

Friday, February 13, 2009

Menyusuri Lorong Yang Berliku

Beberapa waktu yang lalu saya menghadiri peluncuran buku Pengembaraan Batin seorang santri Jawa di Lorong Kehidupan, tulisan sahabat saya Bambang Wiwoho, dengan kata pengantar Prof. K.H. Ali Yafie. Saya tertarik buku itu karena saya sering bersama beliau melalui lorong-lorong kehidupan, terkadang dalam satu lorong, terkadang harus berpisah karena lorongnya sempit. Kami berdua sama-sama murid Kyai AliYafie, yang berbeda, pak Wie,panggilan akrab Pak Bambang Wiwoho adalah orang Jawa santri, yang belajar agama Islam melalui tembang-tembang Jawa dan dari nasehat ibunya. Sebaliknya saya meski orang Jawa tetapi terlebih dahulu menjadi santri,baru kemudian mengenal budaya Jawa.

Panggung kehidupan memang memungkinkan orang berjalan di jalan raya. Jalan raya itu lebar,mulus dan orang ramai melewatinya. Perjalanan di jalan raya kehidupan nampak terang, ada ukurannya,misalnya perjalanan seorang birokrat dalam menempuh karier, jelas pangkatnya, status sosialnya. Tetapi yang nampak itu belum tentu yang sebenarnya. Orang yang sukses dalam karier formal,belum tentu ia sukses dalam kehidupan. Yang dihormati dalam upacara belum tentu orangnya terhormat. Yang tinggi pangkatnya belum tentu tinggi martabatnya.Namanya juga panggung, hebat di mata penonton dalam peran yang dimainkan, tetapi yang sesungguhnya berperan belum tentu dia..

Terkadang orang sumpek, tidak nyaman dan bahkan muak berjalan di jalan raya karena terlalu banyak sampah dan polusi udara ,maka ada orang yang memilih jalan alternatip. Jalan alternatip biasanya melingkar lebih jauh dan sempit. Begitupun jalan kehidupan, ada loringnya. Ada lorong politik,lorong ekonomi, lorong budaya,lorong seni, lorong spiritual dan sebagainya.

Lorong Yang Berliku

Manusia memiliki tabiat kerjasama dan bersaing sekaligus. Ada yang bersaing secara fair,ada juga yang tidak fair. Persaingan politik cenderung tidak fair, karena politik lebih dekat ke syahwat dibanding nurani,bahkan meski partainya sudah dinamakan partai nurani. Secara teori , politik itu netral,tidak mesti kotor. Jika anda studi di Internasional Islamic University Malaysia (IIUM), jika anda ambil mayor program teologi (ilmu ushuluddin) , maka program minor yang harus anda ambil adalah ilmu politik (`ilm assiyasah). Jadi politik ada dibawah payung ilmu ketuhanan. Alur pikirnya adalah sebagai berikut. Politik adalah kendaraan untukmencapai kekuasaan, sementara pemilik kekuasaan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Maka bagaimana politisi berkuasa harus meniru cara Tuhan berkuasa, takhallaqu bi akhlaqillah, kata ilmu tasauf. Disatu sisi Tuhan adalah Maha Kuasa yang kekuasaan Nya tak terbatas, tetapi di sisi yang lain, Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Nah menejemen kontrolnya adalah sifat adil,dan Tuhan adalah Maha Adil. Jadi seorang penguasa yang benar adalah yang menggunakan kekuasaanya untuk menyebarkan kasih sayang kepada rakyat dengan seadil-adilnya. Problemnya, kekuasaan cenderung korup, bertindak adil bagi penguasa juga sangat berat karena sering harus berperang dengan kepentingan sendiri (konflik interest)

Dalam usia 19 tahun saya menjabat sebagai sekretaruis Partai NU tingkat kecamatan, pada tahun 1965.Pemahaman saya pada politik dalam usia muda dan pada masa tahun itu masih sangat bias. Pasca G.30 S, dunia politik saya tinggalkan untuk kemudian masuk dunia keilmuan, kuliah dan mengajar. Setelah seluruh jenjang keguruan saya lalui, dari guru SD hingga guru besar,bersamaan dengan era reformasi saya terseret lagi ke dunia politik,menjadi pendiri hingga akhirnya menjadi Wakil Ketua Umum Partai The rulling party. Menjabat sebagai ketua partai adalah berjalan di jalan raya politik. Tujuan kebanyakan orang berpartai adalah menjadi anggauta parlemen atau menjadi eksekutip. Ternyata politik dalam praktek itu menyenangkan sekaligus menyebalkan. Mestinya politik itu memiliki tiga sisi, ilmu, game dan seni. Dengan ilmu politik, konstitusi, peraturan dan struktur organisasi jadi logis. Dengan game, politik menjadi meriah,kalah ataupun memang tetap mendapat applouse. Politik sebagai seni membuat perkelahian sekalipun indah ditonton dan indah dirasa. Partai saya menggariskan politikcerdas,santun,bersih dan demokratis. Di jalan raya politik ternyata tidak mudah untuk konsisten menjalankan politik cerdas,santun,bersih dan demokratis, karena sering bersaing dengan kepentingan jangka pendek.

Politik itu power. Dalam dunia mesin, mesin mobil atau kapal misalnya,ukuran kekuatan itu diukur dengan tenaga kuda (HP). Politik itu fungsinya sama seperti kuda, yakni bisa mengantar orang bahkan membawa kereta ke tujuan tertentu. Tetapi watak kuda itu liar,oleh karena itu seorang kusir sado atau penunggang kuda harus memasang kacamata kuda agar power itu terkendali tidak liar. Politik pun tidak boleh terbuka telanjang bulat,ada wilayah-wilayah tertentu yang harus tertutup untuk umum. Yang menarik,orang Betawi menamakan kusir delman dengan nama sais. Sais adalah kata dalam bahasa Arab, bentuk isim fail dari kata siyasah yang artinya politik. Politisi adalah tak ubahnya sais yang harus pandai-pandai mengendalikan powernya. Salah kendali bisa disepak .

Saya ingat ajaran empat kebenaran dari agama Budha; (1)hidup adalah penderitaan (2) penderitaan disebabkan karena adanya keinginan,(3) untuk menghilangkan penderitaan caranya dengan menghilangkan keinginan,(4) untuk menghilangkan keinginan caranya dengan melakukan delapan jalan, yaitu berkata benar, berfikir benar, berbuat benar dan seterusnya. Saya juga ingat nasehat Abuzar al Ghifari,bahwa barang siapa mengejar dunia ia akan kehilangan makna dunia,barang siapa meninggalkan dunia,ia akan menggenggam dunia, penguasaan dunia caranya dengan meninggalkannya, dan orang yang kehilangan makna dunia itu disebabkan karena mengejar-ngejarnya.

Dari renungan di jalan raya itu menuntun saya ke jalan alternatip, saya mencoba memasuki lorong-lorong politik, saya tidak mau menjadi caleg .Di tengah masyarakat yang mengenali saya sebagai petinggi partai politik, saya justeru aktip di bidang konseling keluarga, tetap disiplin mengajar di pascasarjana, mengakrabi bidang sosial keagamaan,dan pergaulan lintas agama. Disitu ternyata sarat dengan nilai-nilai politik dalam perspektip lorong. Lorong politik yang sempit itu terkadang saya jumpai tempat becek, bahkan
berlumpur, tetapi ternyata di dalam lumpur bisa dijumpai mutiara,dan meski sudah terendam lama di kubangan lumpur, mutiara tetap mutiara, oleh karena itu di dalam lorong yang sempit itu juga terkadang ada ruang yang terang benderang, bersih dan sehat. Disitulah keindahan berpolitik dapat dirasakan, meski tidak nampak karena tidak diliput pers. Anda sedang menyusuri lorong apa?

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
Read More..